Tangerang, 31 Desember 2024 – Indonesia mencatatkan kemajuan signifikan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dengan capaian sebesar 61,4 persen, jauh melampaui rata-rata global yang hanya 17 persen. Kendati demikian, masih ada 38,6 persen target yang harus diraih dalam waktu lima tahun ke depan, menjadi tantangan berat yang memerlukan sinergi lintas sektor.
Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan sekaligus Kepala Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam pendanaan untuk memenuhi target ini. “Meski capaian 61,4 persen dibandingkan dunia memang bagus, kita tetap harus bekerja keras untuk mengejar sisa target,” ujar Pungkas dalam acara Indonesia Forward pada Senin (30/12).
Baca juga: UMKM dan Wirausaha Dapat Keistimewaan Pajak Baru!
Pendanaan Inovatif dan Kolaborasi Lintas Sektor
Dengan anggaran pemerintah yang hanya mampu menutupi 10 persen dari kebutuhan pendanaan SDGs, keterlibatan sektor swasta, masyarakat, dan perguruan tinggi menjadi sangat krusial. “Kuncinya adalah kolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Swasta, masyarakat, dan perguruan tinggi adalah mitra strategis dalam pencapaian SDGs. Tanpa kerja sama ini, target SDGs tidak akan tercapai,” papar Pungkas.
Inovasi dalam pendanaan juga menjadi sorotan utama. Pendekatan seperti blended finance dan penggalangan dana publik dipandang mampu menjadi solusi efektif untuk mendukung implementasi SDGs secara berkelanjutan.
Peran UMKM dan Inklusi Keuangan
Pungkas juga menyoroti peran strategis UMKM dalam pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. “Target SDGs sangat berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu kuncinya adalah menciptakan pekerjaan layak dan mendorong inklusi keuangan. UMKM perlu diberi peluang, termasuk akses teknologi digital, sehingga mereka mampu terhubung dengan pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Baca juga: Customs Visit Customer Dukung Efisiensi Logistik Ekspor
Menurut Pungkas, akses terhadap teknologi digital dapat mempercepat perkembangan UMKM, bahkan di wilayah terpencil. “Bahkan, orang yang berada di ujung gunung sekarang sudah bisa melakukan transaksi digital. Ini harus dimanfaatkan,” tambahnya.
Pungkas menutup dengan optimisme bahwa dengan perencanaan matang dan sinergi kuat, Indonesia mampu memenuhi target SDGs sekaligus berkontribusi dalam pembangunan global. Keberhasilan SDGs, menurutnya, menjadi fondasi penting bagi visi Indonesia Emas 2045, di mana pengentasan kemiskinan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan menjadi prioritas utama.