Tangerang, 30 Desember 2024 – Bea Cukai Nanga Badau kembali mencatatkan keberhasilan dalam pelepasan ekspor produk turunan kelapa sawit, yakni bungkil sawit (palm kernel expeller), ke Kuching, Sarawak, Malaysia. Ekspor sebanyak 34 ton bungkil sawit ini dilakukan oleh PT Buana Tunas Sejahtera dengan nilai ekspor mencapai Rp52 juta.
Kepala Kantor Bea Cukai Nanga Badau, Henry Imanuel Sinuraya, mengungkapkan bahwa ekspor ini merupakan kelanjutan dari upaya yang telah dilakukan sebelumnya dan menjadi tonggak penting dalam memperkuat perdagangan lintas negara di wilayah perbatasan. “Keberlanjutan ekspor ini adalah hal yang sangat kita syukuri, dan kami berharap dapat memacu pelaku usaha lainnya di Badau untuk turut serta dalam kegiatan ekspor,” ujar Henry.
Baca juga: AI Telkom Bantu UMKM Lebih Kompetitif di Pasar
Bungkil sawit, yang umumnya digunakan sebagai bahan baku pakan ternak dan briket, memiliki daya saing yang tinggi di pasar internasional. Henry menambahkan, “Melalui ekspor bungkil sawit ini, kami berhasil meningkatkan daya saing produk Indonesia, khususnya di wilayah kami, di pasar global.”
Untuk mendukung kelancaran ekspor, Bea Cukai Nanga Badau telah mengambil berbagai langkah strategis Klinik Ekspor, termasuk pendampingan intensif kepada pelaku usaha, kunjungan langsung ke perkebunan dan pabrik kelapa sawit, serta memberikan edukasi terkait regulasi ekspor. Program Klinik Ekspor yang digagas oleh Bea Cukai Nanga Badau juga memberikan manfaat besar bagi para pelaku usaha, terutama bagi PT Buana Tunas Sejahtera yang berhasil melakukan ekspor perdana ini.
Ekspor bungkil sawit ini juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Dari ekspor kali ini, negara menerima penerimaan sebesar Rp6 juta melalui bea keluar dan Rp13 juta dari pungutan dana sawit. Henry menekankan bahwa keberlanjutan ekspor produk turunan kelapa sawit ini menunjukkan potensi ekonomi yang semakin berkembang di wilayah perbatasan.
“Keberlanjutan ekspor produk turunan kelapa sawit ini menunjukkan potensi ekonomi yang semakin berkembang di wilayah perbatasan,” tambah Henry. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarinstansi terkait untuk mendukung kelancaran ekspor dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Bea Cukai Nanga Badau berkomitmen untuk memberikan pelayanan ekspor tanpa biaya kepada pelaku usaha guna mendukung pengembangan industri di kawasan perbatasan.
Baca juga: Tips Pengelolaan UMKM untuk Pertumbuhan Bisnis yang Optimal
Dengan semakin lancarnya ekspor, sektor ekonomi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia diharapkan akan terus berkembang. Langkah ini membuka peluang bagi lebih banyak pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam perdagangan global, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam pasar internasional.