Tangerang, 24 Desember 2024 – Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, mengunjungi eksportir teh terkemuka, Teh Walini, yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, Mendag Budi Santoso menyampaikan harapannya agar produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia dapat menjadi pemimpin di pasar domestik sekaligus mampu menembus pasar global.
Teh Walini, yang diproduksi oleh PT Perkebunan Nusantara I Regional 2, telah menunjukkan kualitas unggul dan mampu bersaing di pasar internasional. Menurut Mendag, produk ekspor Indonesia, termasuk mamin, harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor untuk memastikan daya saing. “Teh Walini telah memenuhi standar internasional dan mampu beradaptasi dengan tuntutan pasar global,” ujar Budi Santoso.
Baca juga: Motif Batik Puake Bangka Belitung Mendunia
Mendag juga menekankan pentingnya peran Kemendag dan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri untuk memperluas pasar ekspor produk-produk Indonesia. Dia mengajak eksportir mamin untuk memanfaatkan fasilitas seperti atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) untuk meningkatkan daya saing dan penetrasi pasar global. “Kami akan terus mendukung eksportir melalui perwakilan perdagangan di luar negeri untuk memasarkan produk Indonesia, termasuk teh Walini, di pasar-pasar baru,” tambahnya.
Teh Walini merupakan salah satu merek teh terkemuka yang diproduksi di kebun Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Sejak 2002, produk teh ini telah dikenal luas dengan berbagai varian, seperti teh melati, teh hijau, teh hitam, teh putih, serta teh buah dengan rasa lemon, leci, dan blackcurrant. Teh Walini berhasil menembus pasar internasional dengan pangsa pasar terbesar di Amerika Serikat (40 persen), diikuti oleh Jerman (15 persen), Malaysia (11 persen), Inggris (11 persen), serta negara-negara lainnya seperti Australia, Jepang, dan Kanada.
Keberhasilan Teh Walini di pasar global tidak lepas dari kemampuannya memenuhi berbagai standar ekspor negara tujuan. Indonesia, yang saat ini menduduki peringkat ke-16 sebagai negara eksportir teh terbesar di dunia, terus berusaha meningkatkan kontribusinya. Pada periode Januari hingga Oktober 2024, ekspor teh Indonesia tercatat mencapai USD 44,66 juta, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan USD 69,01 juta pada 2023.
Baca juga: IKM Pangan Lebih Produktif dengan Sertifikasi Mutu
Namun, Indonesia masih menghadapi persaingan ketat dari negara-negara produsen teh besar lainnya, seperti Tiongkok, Kenya, Sri Lanka, India, dan Uni Emirat Arab. Meskipun demikian, upaya untuk memperluas pasar dan meningkatkan kualitas produk tetap menjadi fokus utama bagi pemerintah dan para eksportir Indonesia.