Tangerang, 23 Desember 2024 – Baru-baru ini, istilah “pinjol” atau pinjaman online yang sudah akrab di telinga masyarakat, resmi diganti menjadi “pindar”, singkatan dari pinjaman daring. Pergantian istilah ini dilakukan untuk memberikan citra yang lebih positif terhadap layanan pinjaman berbasis teknologi.
Namun, perubahan ini menuai beragam reaksi di media sosial. Banyak netizen yang skeptis dan menganggap bahwa perubahan nama ini tidak akan mengubah esensi dari layanan tersebut. Salah satu komentar yang menarik perhatian adalah, “Bagus PIRING, PInjaman daRING,” tulis seorang pengguna media sosial. “Mau ganti nama, juga esensinya tetap sama kan? Sama-sama utang, ujungnya orang yang nggak paham skema bunga di aplikasi itu bakalan kejebak,” tambah komentar lainnya.
Baca juga: Dinkop UMKM Baubau: 4.000 Pelaku Sudah Punya NIB!
Meski demikian, perubahan istilah ini memiliki tujuan yang lebih mendalam. Pinjol selama ini identik dengan platform ilegal yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara itu, pindar atau pinjaman daring merujuk pada Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang resmi dan berada di bawah pengawasan langsung OJK. Dengan mengganti istilah, OJK berharap masyarakat lebih memahami dan percaya pada layanan pinjaman daring yang legal serta menjauhi platform ilegal.
Tips Menggunakan Pindar dengan Aman
Untuk menghindari risiko dan memanfaatkan layanan pindar secara bijak, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti:
- Cek Legalitas Platform Pastikan platform yang Anda gunakan terdaftar dan diawasi oleh OJK. Anda dapat memeriksa daftar resminya melalui situs OJK.
- Pahami Syarat dan Ketentuan Bacalah semua syarat dan ketentuan dengan cermat sebelum menyetujui perjanjian. Pastikan Anda memahami skema bunga, denda keterlambatan, dan kewajiban pembayaran.
- Pastikan Kemampuan Membayar Hitung kembali penghasilan Anda dan pastikan cicilan tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan agar terhindar dari risiko gagal bayar.
- Hindari Platform Ilegal Jangan tergiur dengan proses cepat tanpa verifikasi yang ditawarkan oleh platform ilegal. Meski terlihat mudah, risiko yang ditimbulkan sangat besar.
- Gunakan untuk Kebutuhan Produktif Sebisa mungkin, gunakan layanan pindar untuk kebutuhan yang menghasilkan, seperti modal usaha, agar manfaatnya lebih terasa.
Baca juga: Unri Gelar Kuliah Umum “Green Skills” Bersama IDSurvey
Dengan memahami perbedaan antara pinjol ilegal dan pindar resmi, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menggunakan layanan keuangan berbasis teknologi. Jangan sampai terjebak utang yang sulit dilunasi hanya karena kurangnya informasi. Bijaklah dalam memilih platform yang tepat demi keamanan finansial Anda.