Tangerang, 21 Desember 2024 – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkontribusi dalam memajukan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Melalui tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas), ITS memfasilitasi proses digitalisasi bagi UMKM agar lebih kompetitif di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Ketua Tim KKN Abmas ITS, Bahrul Setia Adhi, menjelaskan bahwa UMKM di sektor Food & Beverage (F&B) memiliki potensi besar, namun sering kali terkendala oleh keterbatasan akses teknologi dan pengetahuan mengenai digitalisasi. “Urgensi digitalisasi ini penting agar UMKM dapat memaksimalkan potensi mereka di era digital, terutama di sektor F&B yang terus berkembang,” ungkap Bahrul, mahasiswa angkatan 2020 ini.
Baca juga: UICI dan Kementerian UMKM Bersinergi Meningkatkan Daya Saing UMKM
Kegiatan KKN Abmas ini juga berkontribusi pada pencapaian beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 8, 9, dan 12, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu implementasi nyata adalah pendampingan terhadap UMKM Berbagi Rasa, sebuah usaha yang menjual makanan khas rempah Bali dan Jawa di Surabaya, pada 2 Juni lalu.
Tim KKN Abmas ITS memfasilitasi UMKM Berbagi Rasa dengan mendaftarkan mereka ke platform pemesanan makanan daring seperti GoFood dan GrabFood. Proses pendampingan ini mencakup pengenalan aplikasi, pendaftaran, pengisian menu dan harga, serta pembuatan strategi penjualan yang efektif di platform tersebut. Meskipun semula ragu, pihak UMKM kini merasakan manfaat yang signifikan dari digitalisasi tersebut, seperti peningkatan jumlah pesanan daring, fleksibilitas usaha yang lebih tinggi, dan penghematan biaya sewa tempat. “Mereka kini menjalankan usaha dari rumah, yang memungkinkan mereka menghemat biaya dan lebih fleksibel,” ujar Bahrul.
Baca juga: Mahkamah Agung Putuskan Sritex Pailit Secara Sah
Tidak hanya berhenti pada proses pengenalan digitalisasi, tim KKN Abmas juga melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan perkembangan usaha UMKM Berbagi Rasa. Umpan balik dari pelanggan di aplikasi digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menyusun rencana jangka panjang yang lebih baik. Bahrul menambahkan, “Kami terus mendampingi UMKM Berbagi Rasa dalam mengatasi tantangan selama proses adaptasi digitalisasi ini.”
Harapannya, kegiatan KKN Abmas ini dapat menjadi contoh bagi UMKM lain untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan memanfaatkan teknologi, UMKM di Indonesia dapat meningkatkan jangkauan pasar, pendapatan, daya saing, serta berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Inisiatif digitalisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi UMKM di seluruh Indonesia.