Kenapa UMKM Tak Perlu Takut Pinjaman? Ini Jawabannya!

Tangerang, 21 Desember 2024 – PT Bank Hibank Indonesia, yang merupakan anak usaha dari bank besar BNI dan sebelumnya dikenal dengan nama Bank Mayora, semakin memantapkan visinya sebagai bank yang berfokus pada UMKM berbasis digital. Dalam upaya ini, Hibank berkomitmen untuk menyediakan berbagai produk perbankan khususnya pinjaman yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Chief Digital Product Hibank, Ditto Prabowo Widigdo, menyoroti adanya kesenjangan besar antara kebutuhan UMKM akan permodalan dan sejauh mana permodalan tersebut dapat diakses oleh mereka. Menurut Ditto, banyak UMKM yang hanya melihat pinjaman sebagai opsi saat mendesak, padahal pinjaman tersebut sebenarnya adalah alat penting untuk mendukung kebutuhan produktif UMKM. “Pinjaman sebagian besar dilihat ketika mendesak saja, padahal untuk UMKM itu adalah kebutuhan produktif,” ungkap Ditto pada acara yang digelar pada Kamis, 27 Juni 2024.

Baca juga: Investasi 15 Juta Dolar untuk Penggunaan Sepeda Motor Listrik di Indonesia

Ditto juga memaparkan data yang dihimpun selama 12 bulan terakhir, yang menunjukkan bahwa sekitar 60% UMKM memilih untuk tidak mengambil pinjaman, baik dalam bentuk kredit maupun dana usaha. Hal ini, menurutnya, menunjukkan kurangnya pemahaman UMKM tentang pentingnya akses permodalan dalam mendukung pertumbuhan usaha mereka. Ditto membandingkan kondisi ini dengan negara lain, di mana UMKM lebih sadar akan pentingnya modal untuk meningkatkan pendapatan mereka.

CEO Tumbu.co.id, Dewi Meisari, turut menguatkan pandangan Ditto dengan mengungkapkan adanya anomali dalam pemahaman UMKM terhadap akses pembiayaan. “Satu sisi UMKM butuh akses baik ke teknologi hingga pembiayaan, tetapi masih jauh untuk mendekati ke sana,” ujar Dewi. Ia memberikan contoh kasus di sebuah komunitas UMKM, di mana para pelaku usaha merasa bahwa alokasi Rp 10 ribu per hari untuk bisnis masih terlalu tinggi. Banyak di antara mereka yang merasa takut berutang karena khawatir tidak mampu membayar kembali. “Hidup sudah susah secara ekonomi, mereka makin susah punya utang. Makanya hampir 70% merasa tidak butuh pinjaman karena takut tidak bisa membayar kembali,” tambah Dewi.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Cara Bijak Gunakan Paylater untuk UMKM

Sebagai bukti komitmen Hibank dalam mendukung UMKM, per Mei 2024, bank ini berhasil meningkatkan angka penyaluran kredit UMKM sebesar 72% secara tahunan (YoY). Angka ini menunjukkan bahwa Hibank semakin konsisten dalam menyediakan pembiayaan yang tepat bagi UMKM guna mendorong pertumbuhan sektor ini.

Dengan adanya inisiatif seperti ini, Hibank diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia, dengan menyediakan solusi pembiayaan yang lebih mudah diakses dan sesuai dengan kebutuhan UMKM. Melalui pendekatan berbasis digital, Hibank ingin membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang di era digital yang serba cepat ini.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img