Tangerang, 19 Desember 2024 – Tahun 2025 diprediksi akan menjadi momentum penting bagi langkah dekarbonisasi global, menyusul berbagai kesepakatan yang tercapai dalam COP29 di Azerbaijan pada November 2024. Ancaman perubahan iklim yang semakin nyata membuka peluang bagi sektor pembiayaan untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. MSCI dalam laporannya bertajuk Sustainability and Climate: Trends to Watch 2025 mengungkapkan sejumlah tren utama terkait investasi dan keuangan hijau yang akan menjadi sorotan pada tahun mendatang.
Investasi pada Perusahaan Privat Meningkat
Laporan MSCI mencatatkan bahwa dalam lima tahun terakhir, portofolio investasi di perusahaan privat sektor energi terbarukan, kendaraan listrik, dan penyimpanan energi memberikan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan investasi pada perusahaan publik. Secara kumulatif, investasi pada perusahaan privat di sektor energi hijau tercatat tumbuh 123%, lebih tinggi dibandingkan portofolio serupa di perusahaan publik yang hanya mencatatkan 57%. MSCI juga menekankan bahwa meskipun investasi pada pasar privat tumbuh lebih cepat, pasar publik memiliki nilai yang jauh lebih besar, yakni 23 kali lipat.
Baca juga: PIS Fokus Bisnis Hijau, Sumbang 34% Pendapatan Perusahaan
Kesadaran Korporasi Terhadap Dampak Perubahan Iklim
Musim panas 2024 tercatat sebagai yang terpanas dalam sejarah, dengan gelombang panas ekstrem, banjir, dan badai dahsyat yang melanda berbagai belahan dunia. Dampak perubahan iklim ini semakin nyata dan menjadi ancaman nyata bagi perekonomian global. Para pelaku pasar kini semakin menyadari risiko ekonomi yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan mulai merumuskan strategi baru untuk menghadapi tantangan ini.
MSCI menyebutkan bahwa hampir seluruh responden dalam MSCI Sustainability Institute Climate Risk Survey sepakat bahwa risiko fisik yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem, akan sangat mempengaruhi perekonomian global. Kesepakatan ini menunjukkan pergeseran prioritas pasar keuangan yang lebih fokus pada solusi adaptasi terhadap perubahan iklim.
Baca juga: Transformasi Digital Aceh Dimulai dengan Peluncuran Aplikasi JeumPAY
Obligasi Hijau untuk Pendanaan Adaptasi Iklim
Di tengah tantangan ini, semakin banyak perusahaan yang berinvestasi dalam proyek adaptasi iklim melalui obligasi hijau. Proyek-proyek ini meliputi solusi besar seperti perlindungan infrastruktur dari badai topan, hingga inovasi berskala kecil seperti sistem pemanenan air hujan dan penghalang banjir portabel. MSCI juga mencatat bahwa perusahaan publik yang menawarkan solusi ketahanan iklim ini, seperti Watts Water Technologies dan Modine Manufacturing, menjadi peluang investasi yang menarik.
Peluang Besar di Solusi Ketahanan Iklim
Berkolaborasi dengan Global Adaptation and Resilience Investment (GARI) Working Group, MSCI Sustainability Institute mengidentifikasi lebih dari 800 perusahaan publik yang menawarkan solusi ketahanan iklim secara signifikan. Perusahaan-perusahaan ini, yang beroperasi di berbagai sektor seperti asuransi, utilitas, dan transportasi, saat ini belum diperdagangkan dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan rekan-rekan industri mereka, yang membuka peluang besar bagi investor jangka panjang untuk memperoleh keuntungan dari sektor ini.
Tren ini menunjukkan adanya peluang bagi investor yang cerdas untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan yang belum dihargai sepenuhnya oleh pasar. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan solusi adaptasi iklim, perusahaan-perusahaan ini bisa menjadi bagian penting dalam strategi investasi hijau di masa depan.
Kesimpulan
Menghadapi 2025, investor dan korporasi harus siap untuk mengadaptasi strategi mereka dengan memperhitungkan risiko dan peluang yang muncul akibat perubahan iklim. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya dekarbonisasi dan ketahanan iklim, pasar keuangan global akan semakin tertarik pada investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan planet ini.