Tangerang, 18 Desember 2024 – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya meningkatkan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing. Salah satu fokus utama adalah pemaksimalan produksi kompos dari sampah organik, terutama sampah pasar yang masuk ke TPA setiap harinya.
Kepala DLH Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menyampaikan bahwa pengolahan sampah menjadi kompos telah dilakukan sejak lama, namun ada peningkatan signifikan dalam jumlah sampah yang diolah. “Sebelumnya, per hari satu ton sampah organik diolah menjadi 600 kilogram kompos. Saat ini, kita sudah dapat mengolah 2,5 ton sampah organik menjadi 1,5 ton kompos setiap harinya,” ungkap Wawan pada Selasa (10/12/24).
Baca juga: Meningkatkan Ekspor UMKM Indonesia dengan Digitalisasi
Peningkatan ini sejalan dengan penataan TPA Rawa Kucing yang terus dilakukan. Dengan dukungan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), TPA ini mampu mengolah sampah dalam jumlah lebih besar. Dua unit mesin RDF yang diaktifkan mampu mengolah 50 ton sampah per hari. Selain menghasilkan 20 hingga 30 ton RDF (bahan bakar setara batu bara), mesin ini juga menghasilkan sekitar 10 ton bahan baku kompos setiap harinya.
Pengolahan kompos di TPA Rawa Kucing saat ini menggunakan tiga metode utama, yaitu sistem komposting, RDF, dan sistem maggot yang diterapkan di Integrated Treatment Facility (ITF) Jatiuwung. Wawan menambahkan bahwa dengan pemaksimalan pengolahan kompos, DLH juga meluncurkan program “Sedekah Kompos” yang mengajak masyarakat untuk turut serta dalam pemilahan sampah organik di rumah masing-masing.
Baca juga: Menghadapi Disrupsi Digital, Majalah Bisnis Harus Beradaptasi
Pada peluncuran program RDF, DLH mendistribusikan 1,25 ton kompos ke 104 kelurahan di Kota Tangerang. “Program Sedekah Kompos ini bertujuan agar masyarakat lebih termotivasi untuk memisahkan sampah organik dari sampah lainnya. Masyarakat juga bisa mendapatkan kompos yang dihasilkan TPA Rawa Kucing secara gratis,” ujar Wawan.
Program ini diharapkan dapat mendorong budaya pemilahan sampah dari rumah, sehingga tidak hanya membantu pengelolaan sampah secara lebih efektif, tetapi juga memberi manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan kompos untuk pertanian atau keperluan lainnya.
Dengan langkah-langkah ini, DLH Kota Tangerang berharap dapat terus meningkatkan keberlanjutan pengelolaan sampah dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.