Tangerang, 11 Desember 2024 – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengumumkan rencana strategis pembentukan holding UMKM guna menciptakan ekosistem usaha yang lebih tangguh dan berdaya saing. Salah satu sektor yang menjadi fokus adalah kendaraan listrik, yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung masa depan ekonomi hijau Indonesia.
Maman mengungkapkan bahwa saat ini bahan baku dan suku cadang kendaraan listrik masih banyak yang bergantung pada impor. Untuk itu, pembentukan holding bertujuan memberdayakan pelaku UMKM agar mampu memproduksi kebutuhan secara mandiri di dalam negeri.
Baca juga: Antusiasme Gen Z di Industrial Festival 2024 Surabaya
“Saya ingin mendorong pembentukan UMKM holding untuk menciptakan satu kekuatan besar di sektor tertentu. Salah satunya adalah kendaraan listrik, karena kita tahu potensi di sektor ini sangat besar ke depan,” ujar Maman dalam Startup Investment Forum yang berlangsung di Kantor Kementerian UMKM, Selasa (10/12).
Holding UMKM dirancang untuk memberikan pelatihan, akses pembiayaan, dan dukungan rantai pasok kepada pelaku usaha. Maman menjelaskan, konsep ini tidak hanya berfokus pada sektor otomotif, tetapi juga sektor lain seperti pertanian, makanan dan minuman, hingga merchandise.
“Kita akan mengkonsolidasi minimal 2.000 hingga 3.000 UMKM di setiap sektor menjadi satu entitas bisnis yang saling terhubung. Dengan begitu, mereka dapat menjadi lebih kompetitif dan mandiri,” jelasnya.
Dalam hal pembiayaan, Maman mengajak perusahaan swasta dan lembaga pembiayaan non-bank untuk mendukung program ini. Ia menyoroti adanya kebutuhan modal sebesar Rp1.500 triliun yang belum dapat difasilitasi oleh bank konvensional. Dukungan ini penting untuk membantu 55 persen UMKM yang belum memiliki akses ke perbankan.
“Ini peluang besar bagi perusahaan investasi atau pembiayaan non-bank untuk terlibat. Selain memberikan manfaat ekonomi, hal ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di ekosistem digital global,” paparnya.
Maman juga menyoroti pertumbuhan startup di Indonesia yang kini mencapai 2.558 pada 2023, meningkat 9,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, startup memiliki peran penting dalam transformasi ekonomi digital, khususnya dalam mendukung UMKM.
Baca juga: Gernas BBI Dorong Transformasi UMKM ke Digital
“Startup adalah motor penggerak transformasi digital Indonesia. Kami terus berkomitmen menghadirkan program yang mendukung kolaborasi strategis lintas sektor,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, diharapkan UMKM Indonesia dapat menjadi lebih mandiri, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.