Tangerang, 10 Desember 2024 – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM), Helvi Moraza, menyatakan keyakinannya bahwa acara Andalas Business Matching (ABM) ke-2 yang diadakan oleh Universitas Andalas (Unand) mampu menjadi katalisator penting dalam memperkuat sinergi lintas sektor untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.
Berbicara dalam acara tersebut, Helvi mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia adalah kurangnya daya saing untuk memasuki pasar global. Selain itu, mayoritas UMKM masih belum terhubung dengan rantai pasok industri yang lebih besar.
Baca juga: Indibiz Hadirkan Promo Digitalisasi untuk Bisnis UKM di Indonesia
“UMKM kita belum cukup kompetitif untuk menembus pasar global. Di sisi lain, mayoritas UMKM juga masih belum terhubung ke rantai pasok industri,” ujar Helvi.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai kunci untuk membuka peluang yang lebih luas. Kolaborasi ini mencakup berbagai aspek seperti akses pasar, pendampingan, pelatihan, dan adopsi teknologi. Dengan sinergi yang terjalin baik, Helvi optimis UMKM Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya sekaligus memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Andalas Business Matching: Menjembatani Peluang
Acara Andalas Business Matching (ABM) dirancang untuk menjadi wadah strategis yang mempertemukan para pelaku UMKM, akademisi, pelaku industri, dan pemerintah. Melalui dialog dan diskusi yang intensif, berbagai solusi inovatif diharapkan lahir untuk mengatasi tantangan yang dihadapi UMKM saat ini.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM agar mampu memanfaatkan teknologi digital dalam operasional mereka. Dengan adopsi teknologi, UMKM diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga lebih siap bersaing di pasar internasional.
Dorongan untuk UMKM Lebih Tangguh dan Inovatif
Helvi berharap, Andalas Business Matching ke-2 ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga membawa dampak nyata bagi pelaku UMKM. Dengan dukungan dari berbagai pihak, UMKM di Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang lebih tangguh, inovatif, dan berdaya saing.
Baca juga: SIER Apresiasi Tenant Terbaik dengan Green Industrial Awards 2024
“Kolaborasi adalah kunci utama. Kita harus bersama-sama menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM,” tutup Helvi.
Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Andalas dan pemerintah dalam mendorong transformasi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.