Tangerang, 06 Desember 2024 – Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat industri halal dunia, sebagaimana dirancang dalam Master Plan Industri Halal Indonesia. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan strategis untuk memanfaatkan proyeksi konsumsi produk halal global yang diperkirakan mencapai USD3,1 triliun pada tahun 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,8% (State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024).
Sebagai langkah konkret, Indonesia berpartisipasi aktif dalam World Halal Summit dan Halal Expo Istanbul 2024, dua pameran halal terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga kerap hadir di Malaysia International Halal Showcase untuk memperkenalkan produk-produk halal dalam negeri. Namun, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto, mengingatkan bahwa Indonesia saat ini masih berada di peringkat kedelapan sebagai pengekspor produk halal dunia.
Baca juga: Modal Asing Kabur Rp1,78 Triliun, Apa Penyebabnya?
“Banyak negara non-Muslim justru menjadi pengekspor utama produk halal ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Indonesia harus memperkuat industri dalam negeri agar dapat bersaing secara global. Langkah strategis sangat diperlukan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” ujar Eko di Surabaya, Rabu (4/12).
Keikutsertaan Indonesia dalam pameran internasional bertujuan untuk merebut pasar produk halal dunia, memperkuat daya saing industri dalam negeri, serta mendorong target produksi halal nasional. Dalam ajang ini, delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan strategis dengan perwakilan Abu Dhabi untuk menjajaki peluang pemasaran produk halal di pasar ritel. Selain itu, pembahasan partisipasi Indonesia dalam ajang Beauty Eurasia Cosmetics, Hair, Hygiene, and Private Label Exhibition turut dilakukan untuk memperluas cakupan produk halal.
Paviliun Indonesia di Halal Expo Istanbul 2024 mencatat keberhasilan besar dengan menarik lebih dari 3.000 pengunjung dan mencatat potensi transaksi senilai USD5,9 juta. Sebanyak 200 kontak bisnis potensial juga berhasil terjalin, membuka peluang ekspansi produk halal ke pasar global.
Steven dari PT Lestari Jaya Bangsa, salah satu co-exhibitor, menyampaikan apresiasinya atas fasilitasi Kementerian Perindustrian. “Kami berkomitmen memberikan laporan perkembangan dan berharap program seperti ini terus mendukung kami untuk bersaing di pasar internasional,” ujarnya.
Partisipasi Indonesia dalam berbagai ajang internasional menunjukkan bahwa produk halal nasional memiliki daya saing tinggi. “Kami optimis hasil dari pameran ini memberikan dampak positif terhadap penguatan industri halal Indonesia,” tegas Sekjen Kemenperin.
Baca juga: Fakta Mengejutkan di Balik Kenaikan UMP 2025 Sebesar 6,5%!
Melalui inovasi dan kolaborasi strategis, Indonesia semakin mantap menempatkan diri sebagai pemimpin dalam memajukan industri halal global, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan dukungan pemerintah dan pelaku industri, target Indonesia menjadi pusat industri halal dunia bukan lagi sekadar visi, tetapi sebuah pencapaian nyata di masa depan.