Tangerang, 04 Desember 2024 – Sektor industri pengolahan di Provinsi Maluku menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada triwulan III tahun 2024. Menurut data terbaru, sektor industri ini mengalami pertumbuhan terbesar dibandingkan sektor lainnya, dengan angka mencapai 11,63 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (y-o-y). Ini menjadi salah satu indikator penting bahwa sektor ini semakin berkembang dan memainkan peranan besar dalam perekonomian Maluku.
Berkat kontribusi sektor industri, ekonomi Provinsi Maluku tercatat tumbuh 6,23 persen pada triwulan III-2024, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp15,96 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan berperan vital dalam menggerakkan roda perekonomian daerah.
Baca juga: Kanada Jadi Pasar Baru untuk Produk UKM Indonesia
Dalam keterangannya, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi, berharap sektor industri di Maluku dapat terus mendukung kebijakan pemerintah, khususnya dalam hal penciptaan nilai tambah dan penumbuhan industri berbasis sumber daya hayati. Dengan memanfaatkan kekayaan alam yang beragam, Maluku memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri berbasis sumber daya alam, sesuai dengan kebijakan hilirisasi dan industrialisasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
Pemerintah juga telah menerbitkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yang mencakup arah pembangunan wilayah Maluku untuk dua dekade mendatang. Salah satu fokus utama adalah menjadikan Maluku sebagai Hub Kemaritiman Wilayah Timur Indonesia, yang memanfaatkan sumber daya kelautan dan kekayaan alam lainnya secara berkelanjutan.
Selain itu, dalam menghadapi tren global yang semakin mengarah kepada produk hijau, Kementerian Perindustrian mendorong implementasi kebijakan industri hijau. Industri hijau bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ini termasuk penerapan teknologi ramah lingkungan, pemanfaatan energi bersih, dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Untuk mendukung perkembangan sektor industri hijau, BSPJI Ambon, yang berada di bawah binaan BSKJI, siap memberikan layanan terkait dekarbonisasi dan peningkatan daya saing industri di Maluku. Layanan tersebut antara lain mencakup verifikasi emisi gas rumah kaca, sertifikasi industri hijau, serta konsultansi teknis untuk implementasi prinsip-prinsip industri hijau.
Baru-baru ini, BSPJI Ambon juga menyelenggarakan kegiatan Temu Pelanggan bertema “Mewujudkan Industri Ramah Lingkungan melalui Layanan Jasa Pengujian Terakreditasi”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan laboratorium pengujian kualitas lingkungan dan produk yang terakreditasi kepada pelaku industri di Maluku. Kepala BSPJI Ambon, Soni Pitriajaya, menegaskan bahwa lembaga ini berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan hasil pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Baca juga: Sukses Ekspor Kue Kering Indonesia ke Pasar Taiwan
Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan pelayanan optimal dari lembaga terkait, diharapkan sektor industri di Maluku dapat terus berkembang, berkontribusi terhadap ekonomi daerah, serta mendukung keberlanjutan lingkungan.