Tangerang, 04 Desember 2024 – PT Hero Global Investment (HGI), perusahaan pengembang listrik swasta (IPP) yang berfokus pada energi baru terbarukan (EBT), telah mengoperasikan dua unit pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) sejak 2017. Dua pembangkit tersebut, PLTM Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 megawatt (MW) dan PLTM Parmonangan-2 dengan kapasitas 10 MW, terletak di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Keberadaan kedua PLTM ini tidak hanya berkontribusi dalam penyediaan energi hijau, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
HGI, sebagai entitas induk yang memiliki komitmen tinggi terhadap pencapaian target Net Zero Emission 2060, terus berupaya mendorong pembangunan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Sejalan dengan hal tersebut, pada 31 Oktober 2024, HGI turut berperan aktif dalam forum diskusi “Komunitas ESG Indonesia” yang membahas isu-isu seputar sustainability, ESG (Environment, Social, Governance), dan energi hijau. Forum ini dihadiri oleh para praktisi, akademisi, dan ahli energi dari berbagai institusi terkemuka seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Global Reporting Initiative (GRI), serta berlokasi di INDY Bintaro Office Park, Tangerang Selatan.
Baca juga: Munasus HAEI 2024 Bahas Teknologi Ramah Lingkungan untuk Bangunan Gedung
Keberhasilan operasional PLTM Parmonangan-1 dan Parmonangan-2 merupakan hasil dari investasi yang dilakukan HGI melalui anak perusahaannya, PT Seluma Clean Energy (SCE) dan PT Bina Godang Energi (BGE). PLTM Parmonangan-1 mulai dibangun pada awal 2015 dan beroperasi secara komersial pada Juli 2017, sedangkan PLTM Parmonangan-2 dibangun pada 2019 dan mulai beroperasi pada Mei 2021. Keberadaan kedua pembangkit listrik ini tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar.
Robin Sunyoto, Direktur Utama PT Hero Global Investment, menyatakan bahwa kehadiran dua PLTM tersebut memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah. “Kami bersyukur keberadaan dua PLTM ini memberikan dampak positif terhadap warga. Mayoritas karyawan PLTM kami, 70% adalah warga setempat, dari sejak proses konstruksi hingga kini beroperasi,” ujar Robin, Kamis (31/10/2024).
Baca juga: 5.000 Pengusaha Baru, Bupati Trenggalek Dorong UMKM Digital
Praktik ini selaras dengan pandangan Setyo Budiantoro, fellow IDEAS Global Program dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), yang menekankan pentingnya keterlibatan komunitas lokal dalam proyek-proyek energi terbarukan. Menurutnya, hal ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membantu mengurangi kemiskinan energi dan mendukung pertumbuhan perekonomian di daerah pedesaan.
Dengan filosofi “Menghasilkan Energi Bersih bagi Semua,” HGI tidak hanya fokus pada penyediaan energi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR). Beberapa bidang yang menjadi fokus CSR HGI meliputi pendidikan, pertanian, dan peningkatan fasilitas umum di sekitar area PLTM.
Keberadaan PLTM Parmonangan-1 dan Parmonangan-2 diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas, tidak hanya dalam menyediakan listrik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memajukan perekonomian daerah, selaras dengan komitmen HGI untuk mendukung keberlanjutan dan pembangunan energi terbarukan di Indonesia.