Tangerang, 30 November 2024 – Industri kelapa sawit terus menunjukkan perannya sebagai salah satu penopang utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Bea Cukai melalui aplikasi CEISA 4.0 per 18 November 2024, penerimaan bea keluar dari sektor ini telah mencapai Rp3,5 triliun, menyumbang 24,14 persen dari total penerimaan nasional.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menyatakan bahwa pungutan dari ekspor kelapa sawit digunakan untuk mendukung berbagai program strategis, termasuk hilirisasi produk sawit dan turunannya. “Kebijakan ini bertujuan meningkatkan daya saing harga komoditas kelapa sawit serta memberikan nilai tambah pada harga tandan buah segar di tingkat petani,” ujar Budi.
Baca juga: Manfaatkan Teknologi Digital untuk Daya Saing Usaha
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62 Tahun 2024 yang mengatur pungutan dana perkebunan atas ekspor kelapa sawit, crude palm oil (CPO), dan produk turunannya. Kebijakan ini diharapkan memperkuat keberlanjutan industri kelapa sawit di tanah air.
Dalam rangka mendukung kebijakan tersebut, Bea Cukai hadir dalam acara “Sosialisasi Pelaksanaan Eksportasi dan Pungutan Ekspor atas Kelapa Sawit, CPO, dan Produk Turunannya” yang diadakan oleh BPDPKS di Surabaya, Kamis (21/11). Pada acara ini, Bea Cukai memaparkan penerapan aplikasi CEISA 4.0 yang menjadi andalan dalam proses bisnis ekspor.
CEISA 4.0, atau Customs-Excise Information System and Automation generasi keempat, menawarkan kemudahan bagi pengguna jasa untuk mengakses berbagai layanan kepabeanan dalam satu portal. Dengan sistem ini, pelaku usaha dapat melacak status barang kiriman secara real-time tanpa perlu instalasi aplikasi tambahan, sekaligus terintegrasi dengan sistem kurs mata uang, manifest, dan pajak.
Budi berharap penggunaan CEISA 4.0 dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pelaku usaha dalam menginput dokumen ekspor, sehingga penerimaan negara di bidang ekspor dapat tercatat secara akurat. “Pungutan ekspor ini merupakan wujud kontribusi industri kelapa sawit dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Baca juga: Meriahkan DMI Expo 2024: Budaya dan Kuliner Indonesia Mendunia
Industri kelapa sawit, dengan segala potensi dan dukungannya dari pemerintah, diharapkan terus menjadi pilar penting dalam memperkuat ekonomi Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.