Tangerang, 29 November 2024 – Kinerja industri manufaktur dalam negeri menunjukkan tren positif pada November 2024. Sebesar 75 persen produk manufaktur dipasarkan di dalam negeri, dengan rasio orientasi pasar domestik dan ekspor 75:25. Data terbaru dari Tim Analis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Kementerian Perindustrian mengungkapkan, sektor ini masih mampu berekspansi meski menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Indeks Kepercayaan Industri bulan November 2024 mencapai 52,95, meningkat 0,20 poin dibandingkan bulan Oktober 2024 dan 0,52 poin dibandingkan November tahun lalu. “Peningkatan ini ditopang oleh ekspansi di 21 subsektor yang menyumbang 99,3% terhadap PDB Industri Manufaktur Nonmigas Triwulan II 2024,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, Kamis (28/11).
Baca juga: Stok Minyak Goreng Aman untuk Natal dan Tahun Baru
Peningkatan indeks ini didorong oleh kenaikan pesanan baru sebesar 2,58 poin menjadi 54,2, meskipun indeks produksi mengalami kontraksi 2,84 poin menjadi 49,72 akibat kenaikan biaya bahan baku impor. Namun, subsektor seperti Industri Peralatan Listrik, Minuman, dan Pencetakan dan Media Reproduksi mencatatkan performa terbaik. Sektor peralatan listrik terdongkrak oleh penyelesaian proyek PLN dan pengadaan charger untuk kendaraan listrik. Sedangkan, persiapan Pemilu dan momen Natal-Tahun Baru mendongkrak kinerja industri minuman.
Di sisi lain, subsektor yang berorientasi ekspor seperti Industri Pengolahan Lainnya mengalami kontraksi akibat melemahnya permintaan global. Hal ini berdampak pada produk ekspor seperti perhiasan, alat musik, dan mainan anak.
Program pemerintah seperti hilirisasi industri dan pemberian makan bergizi gratis turut menjadi faktor pendorong performa industri domestik. “Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah baru terlihat dari meningkatnya optimisme pelaku industri,” ungkap Febri. Sebanyak 30,8% pelaku usaha menyatakan kondisi bisnis membaik, sementara yang mengatakan menurun hanya 22,2%.
Namun, Kementerian Perindustrian mengingatkan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan ketegangan geopolitik masih menjadi tantangan. Koordinasi lintas kementerian untuk melindungi pasar domestik dan mencegah masuknya produk impor menjadi langkah penting untuk menjaga daya saing industri manufaktur di pasar lokal.
Baca juga: UMKM Naik Kelas, Komang Tarunira Juara iFortepreneur 2024
Dengan dominasi pasar domestik, kinerja manufaktur Indonesia tetap kuat meski menghadapi tantangan global. Peningkatan IKI bulan November menjadi indikator penting optimisme di tengah transisi pemerintahan. Kebijakan pro-industri yang konsisten diperlukan untuk menjaga keberlanjutan ekspansi sektor manufaktur.