Tangerang, 23 November 2024 – Toyota Astra Motor (TAM) berkomitmen untuk mendukung pengurangan emisi karbon dengan menghadirkan inovasi kendaraan berbahan bakar bioetanol. Dalam rangka mendukung inisiatif tersebut, TAM menandatangani nota kesepakatan dengan Pertamina Patra Niaga dan perusahaan penyewaan kendaraan, Sera. Kolaborasi ini bertujuan untuk menguji coba penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar pada 50 unit kendaraan Toyota yang disewa oleh konsumen Sera.
Wakil Presiden TAM, Henry Tanoto, menjelaskan bahwa perusahaan akan menyediakan 50 unit mobil yang mencakup berbagai jenis kendaraan, mulai dari Low Cost Green Car (LCGC) hingga Toyota Innova Zenix. “Kami menyediakan teknologi dan kendaraan. Kami menyiapkan 50 unit yang akan digunakan oleh konsumen Sera, dengan menggunakan bahan bakar jenis bioetanol,” ujar Henry di GJAW 2024, ICE BSD, Tangerang, pada Jumat (22/11).
Baca juga: Honda Perkenalkan Teknologi Motor Bioetanol di Indonesia
Pertamina Patra Niaga Pasok Bioetanol untuk Uji Coba
Pertamina Patra Niaga, dalam kolaborasi ini, akan bertugas memasok bahan bakar bioetanol yang akan digunakan selama uji coba yang berlangsung selama satu tahun. Henry Tanoto menambahkan, tujuan utama dari uji coba ini adalah untuk memantau dan mengevaluasi dampak emisi yang dihasilkan oleh kendaraan yang menggunakan bioetanol sebagai bahan bakar.
“Kolaborasi ini sangat penting karena akan memberikan gambaran bagaimana penggunaan bioetanol dalam kendaraan sehari-hari di Indonesia,” kata Henry.
Baca juga: Pasar Digital Dorong Bawang Rubaru Jadi Primadona
Menyongsong Masa Depan Berkelanjutan
Lebih lanjut, Henry berharap kolaborasi ini tidak hanya akan mengurangi emisi, tetapi juga memberikan pengalaman positif bagi konsumen Sera yang menggunakan kendaraan berbahan bakar bioetanol. Dia juga menekankan pentingnya visi bersama antara Toyota, Pertamina, dan Sera dalam menghadirkan solusi mobilitas yang rendah emisi untuk masyarakat Indonesia.
“Semoga kolaborasi ini dapat mendorong kita semua menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutup Henry.
Inisiatif ini menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan kendaraan ramah lingkungan yang dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat, serta mendukung tujuan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi polusi udara.