Tangerang, 20 November 2024 – Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta memajukan inisiatif Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik (FTAAP) sesuai dengan Visi APEC Putrajaya 2040. Indonesia mendorong akses pasar yang adil bagi produk pertanian negara berkembang dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC Ministerial Meeting/AMM) ke-35 yang berlangsung pada Kamis, 14 November 2024.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Luar Negeri Sugiono, didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyoroti pentingnya reformasi WTO sebagai pilar utama perdagangan multilateral yang relevan, efektif, dan inklusif.
Baca juga: Kemenperin Fasilitasi Industri Garam untuk Tingkatkan Kualitas
“Reformasi WTO sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan saling terhubung, serta menjaga stabilitas rantai nilai global,”ujar Mendag Budi. Ia juga menekankan percepatan pembahasan sistem penyelesaian sengketa WTO melalui pengaktifan kembali Badan Banding sebagai langkah membangun kepercayaan antaranggota.
“WTO harus mendukung UKM melalui bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan penghapusan hambatan non-tarif, sehingga menciptakan perdagangan global yang lebih inklusif,” tambahnya.
Terkait FTAAP, Indonesia menegaskan pentingnya kolaborasi dan fleksibilitas dalam mengakomodasi tingkat pembangunan yang berbeda di kawasan Asia Pasifik. Menurut Djatmiko, FTAAP memerlukan kerangka kerja yang mendukung integrasi bertahap, ketahanan rantai pasok, dan fasilitasi investasi untuk menciptakan kawasan yang lebih tangguh dan sejahtera.
Pada AMM ke-35, Indonesia juga menyoroti agenda prioritas seperti inovasi digital, transisi energi yang adil, dan pengurangan limbah pangan. Dalam berbagai pertemuan bilateral dengan mitra dagang, termasuk Jepang, Singapura, Kanada, Korea Selatan, dan Hong Kong, Mendag Budi memanfaatkan momen ini untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi.
Baca juga: Sertifikat Halal UMKM Babel Capai 8.583 Produk
Partisipasi aktif Indonesia dalam APEC Ministerial Meeting (AMM) ke-35 ini menunjukkan komitmen kuat negara dalam mendorong perdagangan yang inklusif, yang tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi jangka pendek, tetapi juga pada keberlanjutan dan pemerataan ekonomi global. Dengan mendukung reformasi WTO dan inisiatif Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik (FTAAP), Indonesia berperan aktif dalam mendorong transformasi ekonomi yang lebih terhubung dan saling menguntungkan bagi semua negara anggota.
Langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional sebagai negara yang tidak hanya peduli pada kepentingan domestiknya, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan kemajuan ekonomi global. Indonesia memanfaatkan momentum ini untuk mendorong kebijakan perdagangan yang lebih terbuka dan adil, serta memastikan bahwa negara-negara berkembang, termasuk UMKM, memiliki akses yang lebih besar dalam pasar global.