Tangerang, 19 November 2024 – Di tengah persaingan ekonomi global yang semakin ketat, implementasi teknologi industri 4.0 menjadi hal yang tak terhindarkan. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian, terus mendorong para pelaku industri, termasuk industri kecil dan menengah (IKM), untuk mengadopsi teknologi digital dan otomatisasi guna meningkatkan daya saing di pasar global.
Kementerian Perindustrian aktif menjalankan berbagai program untuk mempercepat transformasi digital di sektor IKM, salah satunya melalui program e-Smart IKM. Program ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan IKM dalam menerapkan teknologi digital, dari manajemen hingga pemasaran daring. Hal ini selaras dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, yang diluncurkan pada tahun 2018, dengan 10 prioritas nasional, salah satunya adalah pemberdayaan IKM dalam perkembangan teknologi digital.
Baca juga: Transisi Energi, PLN Gandeng Pendanaan Hijau
Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, menyatakan, “Dengan adanya peta jalan ini, kami berupaya mendorong penerapan teknologi dalam proses bisnis IKM, mulai dari manajemen, lini produksi, hingga penguatan akses pemasaran.” Kementerian juga rutin menggelar program literasi digital untuk pelaku IKM, khususnya dalam pemasaran online, dengan bekerja sama dengan marketplace agar IKM dapat memasarkan produk mereka secara daring.
Implementasi teknologi 4.0 terbukti meningkatkan produktivitas dan efisiensi di beberapa IKM, seperti di sektor gula palma di Banyumas dan logam di Tegal. “Penerapan teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi sumber daya, dan kualitas produk,” ujar Reni.
Selain itu, Kemenperin juga mengukur kesiapan IKM dalam mengadopsi teknologi 4.0 melalui Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). INDI 4.0 menjadi acuan dalam menilai kesiapan IKM dalam mengimplementasikan otomatisasi dan digitalisasi. Berdasarkan hasil pengukuran di beberapa daerah, banyak IKM yang berada di tahap awal dalam menerapkan teknologi ini, dengan skor rata-rata 1,31.
Sebagai langkah lanjut, Kemenperin berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada IKM melalui workshop dan asesmen INDI 4.0. Dalam workshop yang digelar pada 15-16 November 2024, sebanyak 118 IKM turut berpartisipasi untuk mendapatkan penilaian kesiapan dalam bertransformasi menuju industri 4.0.
“Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan IKM dalam bertransformasi dan meningkatkan kemampuan produksi melalui penerapan teknologi industri dan otomatisasi,” kata Riefky Yuswandi, Sekretaris Ditjen IKMA. Pemerintah juga berupaya memberikan kemudahan dalam asesmen dan menyediakan panduan agar IKM dapat lebih mudah mengevaluasi kesiapan mereka.
Baca juga: Kemenperin Perkuat Industri Lokal Lewat Substitusi Impor
Dengan upaya ini, diharapkan IKM Indonesia dapat semakin kompetitif di pasar global dan siap bersaing dengan pelaku industri dari berbagai negara.