Tangerang, 16 November 2024 – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, menekankan pentingnya edukasi mengenai keragaman pangan lokal dan pemilihan makanan yang lebih sehat dalam pembukaan pameran Salon International de L’alimentation (SIAL) Interfood ke-25. Acara yang digelar di Jakarta International Expo Kemayoran ini diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk saling belajar dan mencari solusi dalam mendukung inisiatif pangan lokal yang ramah lingkungan.
“Pameran ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk saling belajar dan mencari cara mendukung inisiatif pangan lokal yang ramah lingkungan,” ujar Wamendag Roro. Pameran ini juga bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman pangan lokal serta pentingnya konsumsi makanan sehat yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakati Kerja Sama Digital UMKM
Dalam kesempatan yang sama, Roro juga menggarisbawahi peran penting kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, kolaborasi ini dapat meningkatkan daya saing UMKM, memfasilitasi internasionalisasi produk, serta memperbaiki kapasitas produksi dan kualitas produk Indonesia, khususnya dalam sektor makanan dan minuman (mamin).
UMKM memiliki peran krusial sebagai katalis bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan ekspor nasional. “Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk meningkatkan daya saing UMKM, terutama dalam sektor mamin,” jelasnya.
SIAL Interfood ke-25 yang berlangsung dari 13 hingga 16 November 2024 ini menjadi pameran mamin terbesar di dunia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat perdagangan mamin Indonesia, memperluas jaringan, serta membuka peluang pasar ekspor, terutama di kawasan ASEAN. Pameran ini juga bekerja sama dengan Krista Exhibitions untuk membantu perusahaan mamin Indonesia menembus pasar internasional.
Wamendag Roro berharap pameran ini dapat memberikan manfaat besar bagi perdagangan mamin Indonesia, meningkatkan jaringan, dan memperluas pasar ekspor, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami berkomitmen untuk terus menjalankan inisiatif yang mendukung UMKM agar dapat menembus pasar internasional,” tambahnya.
Salah satu inisiatif tersebut adalah program “UMKM BISA Ekspor”, yang fokus pada pengembangan kebijakan ekspor, pendirian pusat ekspor di luar pulau Jawa, dan optimalisasi perwakilan dagang untuk mempromosikan produk UMKM Indonesia ke pasar global. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor UMKM di Indonesia.
Selain itu, Roro juga mengungkapkan bahwa 99 persen unit usaha di Indonesia didominasi oleh UMKM, yang memberikan kontribusi sebesar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja. Di sektor perdagangan luar negeri, Indonesia tercatat mengalami surplus perdagangan sebesar USD21,98 miliar hingga September 2024, dengan sektor nonmigas yang menyumbang USD37,03 miliar.
Baca juga: Peran Indonesia dalam Reformasi Perdagangan Global
Optimisme terhadap ekspor Indonesia, khususnya di sektor mamin, terus meningkat. Dengan nilai ekspor mamin yang mencapai USD5,2 miliar pada 2023, produk mamin Indonesia telah berhasil menembus pasar internasional seperti Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, Tiongkok, dan Thailand. Di tahun 2024, sektor mamin diprediksi akan terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.