KUR Meningkatkan Akses Pembiayaan untuk UMKM

Tangerang, 16 November 2024 – Pemerintahan baru terus memperlihatkan komitmennya untuk mendorong sektor-sektor produktif seperti ketahanan pangan, perumahan, hilirisasi, dan swasembada energi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dirancang untuk mempermudah akses pembiayaan bagi usaha produktif, terutama petani, peternak, nelayan, dan pengusaha kecil lainnya.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Ferry Irawan, dalam acara “KUR Meets The Press” yang diselenggarakan di Kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu (13/11), KUR memiliki kontribusi besar dalam mendukung sektor pertanian. Sekitar 30% dari total KUR yang disalurkan selama ini diarahkan untuk sektor pertanian, yang berperan penting dalam ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Kesempatan Baru Investasi Hongkong di Sektor Ekspor Indonesia

Sejak 2015 hingga 31 Oktober 2024, KUR telah disalurkan sebanyak Rp1.827,2 triliun kepada 47,9 juta debitur, dengan subsidi bunga yang diberikan pemerintah mencapai Rp172,2 triliun. Hingga Oktober 2024, KUR telah mencapai angka penyaluran sebesar Rp246,58 triliun atau 88,06% dari target Rp280 triliun, yang disalurkan kepada 4,27 juta debitur.

Ferry Irawan menambahkan bahwa subsidi bunga yang diberikan pemerintah memiliki dampak yang signifikan, yakni setiap Rp1 subsidi pemerintah dapat memicu penyaluran KUR hingga 10,6 kali lipat. Ini membuktikan bahwa KUR tidak hanya memberikan pembiayaan mudah, tetapi juga menciptakan efek berantai yang positif terhadap perekonomian. Selain itu, tingkat non-performing loan (NPL) KUR juga terjaga rendah, hanya sebesar 2,19%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan NPL kredit UMKM yang mencapai 4,06%.

KUR juga terbukti berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data per Agustus 2024, KUR berkontribusi sebesar 33,2% terhadap kredit UMKM dan 6,5% terhadap kredit perbankan nasional. Program ini tidak hanya membantu memperkuat sektor-sektor produktif, tetapi juga menciptakan lapangan kerja. Penelitian BRIN menunjukkan bahwa setiap debitur KUR berhasil menyerap tiga tenaga kerja baru, yang berarti pada tahun 2023, 9,3 juta tenaga kerja baru tercipta melalui penyaluran KUR.

Keberhasilan program KUR ini juga tak lepas dari dukungan sinergis antara pemerintah, perbankan, dan lembaga terkait lainnya. Pemerintah berharap agar penyaluran KUR terus berkembang, dengan memastikan kualitas penyaluran tetap terjaga dan akses ke sektor-sektor produktif, khususnya yang mendukung ketahanan pangan, semakin optimal.

“Kami bangga bisa menjadi bagian dari ekosistem KUR yang sudah memberikan dampak luar biasa terhadap UMKM dan perekonomian negara. KUR ke depan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang semakin besar,” ujar Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari.

Baca juga: Ritel Modern Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, KUR diharapkan terus menjadi solusi pembiayaan yang efektif bagi pelaku usaha produktif di Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img