Tangerang, 16 November 2024 – Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag), Budi Santoso, menekankan pentingnya kerja sama konstruktif dalam meningkatkan potensi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Hongkong, serta Tiongkok. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Sekretaris Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Hongkong, Algernon Yau, yang berlangsung pada Rabu, 13 November 2024, di Lima, Peru, di sela-sela acara APEC Economic Leaders’ Week (AELW) 2024.
Mendag Budi menambahkan bahwa Indonesia berharap dapat menarik lebih banyak minat investor dari Hongkong untuk berinvestasi di sektor-sektor yang berorientasi ekspor, seperti kesehatan, makanan, dan perikanan. Dalam pertemuan tersebut, Mendag Budi didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono.
Baca juga: Ritel Modern Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Selain membahas potensi perdagangan, Mendag Budi juga memberikan apresiasi terhadap asistensi teknis dan program peningkatan kapasitas yang diberikan oleh Hongkong melalui kerja sama ekonomi dan teknis (ecotech) sebagai bagian dari Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Hongkong, Tiongkok (AHKFTA). Ia juga menyambut baik perpanjangan program tersebut hingga tahun 2029, yang dianggap sukses dalam memperkuat kapasitas pemangku kepentingan dan mempererat hubungan antara Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ASEAN dan Hongkong.
Di sisi lain, Hongkong menawarkan program beasiswa di bidang sains, arsitektur, akuntansi, dan hukum di lima universitas ternama di Hongkong. Mendag Budi menyarankan Indonesia untuk memanfaatkan peluang beasiswa tersebut, yang dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Dalam periode Januari hingga September 2024, total perdagangan Indonesia dengan Hongkong mencapai USD 4,14 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Hongkong tercatat sebesar USD 1,98 miliar dan impor Indonesia dari Hongkong sebesar USD 2,16 miliar. Meskipun Indonesia mengalami defisit impor, neraca perdagangan Indonesia masih tercatat surplus sebesar USD 120 juta pada 2023. Komoditas utama ekspor Indonesia ke Hongkong antara lain perhiasan, batu bara, emas, dan mesin listrik, sementara impor Indonesia dari Hongkong meliputi emas, bagian aparatus transmisi, serta kain rajutan.
Investasi Hongkong di Indonesia pada tahun 2023 tercatat mencapai USD 6,5 miliar, mengalami peningkatan sebesar 17,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan minat investasi yang positif dari Hongkong terhadap Indonesia.
Baca juga: Mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan Peran Generasi Muda
Dengan adanya potensi yang terus berkembang, kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia-Hongkong diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan bilateral kedua negara serta memberikan manfaat yang lebih besar dalam sektor perdagangan, investasi, dan pendidikan di masa depan.