Briket Arang Batok Kelapa Laris Manis di Pasar Turki

Tangerang, 12 November 2024 – Di tengah kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah, seorang warga Desa/Kecamatan Gucialit, Lumajang, Nur Hasan (40), berhasil mengubah limbah batok kelapa yang terbuang sia-sia menjadi produk bernilai tinggi, yaitu briket arang. Inovasi ini dimulai pada tahun 2023 dan kini telah berhasil merambah pasar ekspor.

Ide pembuatan briket arang batok kelapa ini berawal dari pemikiran sederhana Nur Hasan yang melihat banyaknya limbah batok kelapa di daerahnya yang tidak terpakai. “Saya melihat banyak limbah batok kelapa yang hanya terbuang sia-sia. Dari situ, saya berinisiatif untuk mengubahnya menjadi briket arang,” ujar Nur Hasan saat ditemui di kediamannya pada Selasa (12/11/2024).

Baca juga: Dash Electric Fokus Percepat Adopsi Kendaraan Listrik Lewat Infrastruktur Hijau

Hingga kini, produk briket arang batok kelapa hasil produksi Nur Hasan tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, namun juga telah menembus pasar internasional, khususnya Turki, dengan permintaan yang terus meningkat. “Sekarang, permintaan briket arang batok kelapa ini tidak hanya datang dari kota-kota besar di Indonesia, tapi juga dari luar negeri, seperti Turki yang memesan sebanyak 36 ton per bulan,” jelas Nur Hasan.

Briket arang batok kelapa ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan arang konvensional. Selain ramah lingkungan, daya bakarnya yang lebih lama membuat produk ini semakin diminati. “Keunggulan lainnya adalah kemudahan dalam penggunaannya. Briket arang batok kelapa ini sangat efisien,” tambahnya.

Dengan inovasi yang telah dijalankannya, Nur Hasan tidak hanya memberikan solusi untuk mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Kini, usaha pembuatan briket arang batok kelapa tersebut memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Nur Hasan mengungkapkan bahwa dalam sebulan ia bisa meraup cuan hingga Rp50 juta. “Dari usaha pembuatan briket arang batok kelapa ini, saya bisa mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp50 juta,” kata Nur Hasan.

Baca juga: Sabun Indonesia Laris Manis di Pasar Ekspor Dunia

Kini, Nur Hasan berharap usaha yang dijalankannya ini bisa menginspirasi banyak orang untuk lebih kreatif dalam mengelola limbah, serta membuka peluang baru untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat. Produk briket arang batok kelapa yang dijual seharga Rp30.000 per kilogram ini diharapkan semakin dikenal dan diminati oleh pasar internasional, serta memberi dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian Indonesia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img