Tangerang, 07 November 2024 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja industri melalui program pelatihan Diklat 3 in 1 yang mencakup pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi, dan penempatan kerja. Dari Januari hingga September 2024, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kemenperin telah berhasil melatih dan memfasilitasi penempatan kerja bagi 21.534 orang dalam sektor industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk menghubungkan kebutuhan industri dengan pelatihan yang diberikan kepada peserta. “Pelatihan dilakukan dengan kurikulum dan modul yang sesuai kebutuhan industri agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri, sehingga menghasilkan lulusan kompeten dan siap kerja,” ujar Menteri Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/11).
Baca juga: Menperin ungkap program prioritas capai pertumbuhan ekonomi 8 persen
Pada Oktober hingga November 2024, pelatihan ini dilaksanakan di Yogyakarta, khususnya untuk sektor digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Saiful Bahri, dalam sambutannya di acara pembukaan di Yogyakarta, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan membekali pemuda dengan keterampilan yang relevan untuk mendorong pembangunan bangsa, khususnya di bidang-bidang tersebut.
Saiful menjelaskan bahwa pelatihan di ketiga bidang ini diselenggarakan serentak oleh Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, BDI Surabaya, BDI Jakarta, dan Pusdiklat SDM Industri Kemenperin dengan jumlah peserta mencapai 236 orang.
Untuk memastikan lulusan langsung terserap oleh industri, Kemenperin juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah perusahaan, seperti PT Komitrando, PT Muara Krakatau, serta PT Bio Industri Omnipresen. Langkah ini memperkuat keterlibatan industri dalam proses penyerapan tenaga kerja terlatih yang dihasilkan melalui Diklat 3 in 1.
Penyelenggaraan pelatihan digital marketing menjadi salah satu langkah strategis Kemenperin, mengingat Indonesia memiliki lebih dari 175 juta pengguna internet aktif, menjadikan pasar digital marketing sangat potensial. Selain itu, sektor furnitur Indonesia memiliki posisi penting di pasar global, sementara industri tekstil diharapkan mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dunia.
Selain Yogyakarta, pelatihan di sektor industri ini juga diadakan di berbagai wilayah seperti Jawa Tengah pada Rabu (30/10). Kemenperin mengadakan pelatihan serentak untuk sektor makanan dan minuman, digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur dengan total peserta 330 orang dari seluruh Jawa Tengah. Pelatihan diadakan oleh berbagai BDI di seluruh Indonesia, termasuk BDI Padang, Medan, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Yogyakarta.
Kemenperin terus memperluas jaringan BDI di berbagai kota, yang saat ini berjumlah tujuh, termasuk BDI Medan, Padang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Meskipun berpusat di kota-kota tersebut, pelatihan BDI Kemenperin diadakan di berbagai daerah dari barat hingga timur Indonesia untuk mendukung penyebaran tenaga kerja kompeten di seluruh nusantara.
Baca juga: Kemenkop UKM catat penyaluran KUR tahun ini capai Rp209,84 triliun
Program Diklat 3 in 1 menjadi langkah penting dalam menjawab tantangan tenaga kerja di era modern, dan diharapkan dapat terus berlanjut dalam mendorong peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia.