Tangerang, 06 November 2024 – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berkomitmen untuk meningkatkan ekspor furnitur Indonesia agar semakin diterima di pasar global. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, dalam kunjungan kerjanya ke PT Mulya Abadi Indocarpentry (MA Carpentry) di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (31/10), menegaskan pentingnya upaya ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat sektor furnitur sebagai salah satu produk ekspor unggulan Indonesia.
Baca juga: Kemenag Terapkan Strategi Baru untuk Ekonomi Umat 2025
Mendag Budi Santoso menyampaikan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor furnitur, dengan posisi saat ini sebagai eksportir furnitur terbesar ke-21 dunia. Dalam lima tahun terakhir, Indonesia mengalami tren pertumbuhan ekspor furnitur yang sangat positif, mencapai 15,93 persen. Oleh karena itu, Kemendag mendorong pelaku usaha furnitur, khususnya UKM, untuk memanfaatkan peluang ini melalui program UKM BISA Ekspor (UKM Berani Inovasi Siap Adaptasi).
Program ini dirancang untuk membantu UKM yang inovatif dan mampu beradaptasi dengan permintaan pasar global. Kemendag memberikan berbagai fasilitas, seperti pameran internasional, misi dagang, serta pemanfaatan perjanjian dagang Indonesia dengan negara mitra. Mendag Budi Santoso juga menekankan pentingnya dukungan terhadap UKM furnitur berbahan rotan, dengan memberikan pendampingan berupa desain dan purwarupa yang sesuai dengan standar global.
“Melalui lebih dari 40 perwakilan perdagangan Kemendag di luar negeri, kami siap memasarkan produk furnitur Indonesia ke pasar internasional,” ujar Mendag Budi Santoso. PT MA Carpentry, yang telah melayani pasar global, menjadi contoh nyata komitmen Indonesia untuk memproduksi furnitur berkualitas dengan standar internasional. Produk mereka, yang telah bersertifikasi SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu), FLEGT (Forest, Law, Enforcement, Governance and Trade), dan FSC (Forest Stewardship Council), sudah dipasarkan ke berbagai negara seperti Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat.
Budi Santoso juga berharap, dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, furnitur Indonesia dapat semakin bersaing di pasar global, yang pada 2024 diproyeksikan mencapai pendapatan USD 765 juta. Dengan pertumbuhan tahunan sebesar 3,79 persen pada 2024-2029, sektor furnitur Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja lokal.
Baca juga: Pemerintah DIY Dukung UMKM dengan Kebijakan Inovatif
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo, Widodo, serta perwakilan dari HIMKI dan pelaku usaha lainnya, yang mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat daya saing furnitur Indonesia di pasar internasional.