Kementerian Perdagangan Mengharapkan China Menjadi Pemain Utama dalam Trade Expo Indonesia 2023

getimedia.id – Jakarta, Kementerian Perdagangan Mengharapkan China Menjadi Pemain Utama dalam Trade Expo Indonesia 2023,  Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengharapkan China akan tetap memegang peran sentral sebagai pembeli utama dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2023, yang menjadi fokus utama ekspor Indonesia. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Didi Sumedi.

Baca Juga : Pada Hari Pertama TEI – 99 Perjanjian Bisnis Bernilai 4,9 Miliar Dolar AS Tercapai

Mengungkapkan bahwa China tetap menjadi salah satu negara utama yang aktif dalam transaksi perdagangan ekspor Indonesia selama penyelenggaraan TEI 2022. “Tahun ini, harapan kami adalah agar China tetap memainkan peran kunci dalam Trade Expo,” ujar Didi dalam konferensi pers Trade Expo Indonesia 2023.

Di Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada hari Kamis. Didi menjelaskan bahwa China memiliki permintaan yang tinggi terhadap produk ekspor Indonesia. Menurut Didi, China sering mengimpor produk dan komoditas dari Indonesia jika barang tersebut tidak tersedia di dalam negeri.

Negara yang menjadi target kedua dalam TEI 2023 adalah Malaysia. Didi menyebut bahwa rencananya akan ada penandatanganan nota kesepahaman dengan Malaysia dalam acara tersebut. Lebih lanjut, negara-negara di Timur Tengah dianggap memiliki potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan volume transaksi.

Kementerian Perdagangan Mengharapkan China Menjadi Pemain Utama dalam Trade Expo Indonesia 2023, Terlebih setelah penyelesaian perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA). “Perjanjian IUAE-CEPA memberikan dorongan bagi kerjasama kita pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang agar dapat berkembang lebih baik. Uni Emirat Arab dapat menjadi pintu gerbang menuju negara-negara di Timur Tengah lainnya,” ungkap Didi. 

Kemendag menetapkan target potensi transaksi sebesar 11 miliar dolar AS pada tahun ini. Pada tahun 2022, TEI berhasil mencapai transaksi senilai 15,83 miliar dolar AS dengan target 10 miliar dolar AS.” Tahun ini merupakan tantangan bagi kami, terutama karena mencapai angka 15,83 miliar dolar AS tidaklah mudah, terlebih lagi dengan kondisi perlambatan ekonomi global. 

Kami berharap dapat mencapai angka yang sama, atau bahkan melampaui target 11 miliar dolar AS, seperti yang diharapkan oleh Menteri (Zulkifli Hasan),” tambah Didi.

Sumber: Antara News

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img