getimedia.id – Jakarta, Sukses Bisnis Serbuk Jahe, Ucok Kadavi, seorang pria berusia 31 tahun kelahiran Pasaman, Sumatra Barat, mungkin tidak pernah membayangkan bahwa bisnis rumah tangganya bersama sang istri akan menjadi sumber keberhasilan dan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Dalam perjalanan empat tahun yang penuh perjuangan, mereka berhasil merintis usaha serbuk jahe merah yang sukses dan mendunia.
Baca Juga : Sukses Pemuda Pendiri SIDATANI – Cerita Inspiratif
Semua dimulai pada tahun 2016, ketika Ucok merasa kelelahan akibat sering pulang malam dan lembur. Tetangga baik hati mereka memberikan solusi sederhana: serbuk jahe merah. Jahe merah ini bukan hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga ampuh untuk mengatasi masuk angin. Istri Ucok mulai membelinya secara rutin, dan suatu hari, mereka diberi tawaran menarik oleh tetangga mereka yang akan pindah.
Dengan ilmu yang diberikan oleh tetangganya, Ucok dan istri mulai memproduksi serbuk jahe merah untuk keperluan pribadi, keluarga, dan tetangga sekitar. Mereka kemudian memutuskan untuk menjadikan serbuk jahe merah ini sebagai bisnis meski tahu bahwa memasarkan brand baru bukanlah tugas yang mudah, terutama bagi pebisnis pemula.
Dengan hanya mengandalkan blender dan peralatan sederhana, Ucok mulai memproduksi serbuk jahe merah dengan ketekunan yang luar biasa. Satu kilogram serbuk jahe merah mereka bungkus dalam plastik kecil dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau, berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000.
Meski perjuangan berat dalam memasarkan produknya, Ucok tak pernah menyerah. Ia mengunjungi berbagai kantor dan instansi dengan harapan bisa menjual produknya. Namun, dalam perjalanan panjangnya, ia pernah diusir dan diabaikan seperti pengemis. Bahkan, ada saat-saat ketika hanya berhasil menjual dengan nilai Rp8.000 saja.
Namun, di tahun keempat perjuangan Ucok dan istri, hasilnya mulai terlihat. Berkat ketekunan dan kegigihannya, serta dengan perizinan dan sertifikasi produk yang telah ia lengkapi, serbuk jahe merah berkualitas bermerek “Berkah Bersama” ini mulai dikenal baik di Kota Solok, maupun di berbagai daerah di dalam dan luar provinsi Sumatera Barat. Bahkan, mereka kini memiliki 45 reseller yang tersebar di Pulau Sumatra dan Jawa, serta rutin melakukan ekspor ke Singapura dua kali dalam sebulan.
Keberhasilan ini juga tak terlepas dari peran penting digitalisasi dalam memasarkan produk. Ucok dan istri tidak hanya memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi, tetapi juga mengandalkan e-commerce sebagai wadah untuk berjualan secara online.
Kisah Ucok Kadavi dan istri merupakan inspirasi bagi banyak orang yang ingin merintis usaha dari nol. Mereka membuktikan bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, siapa pun dapat meraih kesuksesan dalam bisnis. Usaha mereka dalam memasarkan serbuk jahe merah juga menjadi contoh bagaimana digitalisasi dapat membantu mengembangkan bisnis ke tingkat yang lebih tinggi.
Sumber: liputan6.com