Tangerang, 10 September 2025 – Bea Cukai Parepare kembali menunjukkan komitmennya dalam mengoptimalkan pelayanan kepabeanan dan cukai dengan memberikan fasilitasi ekspor komoditas bungkil sawit (palm kernel expeller) milik PT Awana Sawit Lestari. Kegiatan ekspor tersebut dilaksanakan melalui Pelabuhan Belang-Belang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Selasa (2/9), dengan negara tujuan ekspor yakni Vietnam.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Parepare, Muhammad Daud M., menjelaskan bahwa total bungkil sawit yang diekspor mencapai 3.997.032 kilogram. Dari kegiatan ini, pemerintah memperoleh penerimaan bea keluar sebesar Rp651.076.542,48, pungutan sawit sebesar Rp1.627.691.356,20, dan nilai ekspor tercatat hingga Rp7.161.841.967,28.
Baca juga: Kemenperin Pastikan Bahan Baku Logam untuk IKM Otomotif Berkelanjutan
Bungkil inti sawit merupakan produk turunan kelapa sawit berupa daging buah dan sisa pemrosesan inti sawit. Komoditas ini dikenal kaya protein serta nutrisi yang baik untuk hewan ruminansia maupun non-ruminansia. Karena sifatnya yang ekonomis dan bernilai gizi tinggi, bungkil sawit banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak dan memiliki permintaan yang cukup besar di pasar internasional.
Menurut Daud, ekspor ini tidak hanya mendukung peningkatan devisa negara tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk pertanian Indonesia. “Kegiatan ini merupakan perwujudan komitmen kami sebagai garda terdepan dalam melaksanakan fungsi revenue collector, industrial assistance, dan trade facilitator di sektor kepabeanan dan cukai. Dengan ini, kami terus berupaya memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat dan seluruh stakeholder,” ungkapnya.
Baca juga: Kemendag Terbuka Evaluasi Kebijakan Impor Permendag 2025
Langkah Bea Cukai Parepare ini sejalan dengan misi pemerintah untuk memperkuat ekspor nonmigas, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan. Kehadiran bungkil sawit dalam perdagangan global juga membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya unggul dalam produksi minyak sawit mentah (CPO), tetapi juga pada produk turunannya yang bernilai tambah.
Dengan adanya dukungan penuh dari Bea Cukai, diharapkan semakin banyak pelaku usaha yang terdorong untuk memperluas pasar ekspor. Selain itu, optimalisasi pelayanan ekspor juga menjadi bentuk nyata peran Bea Cukai dalam meningkatkan daya saing komoditas nasional di kancah internasional.