Polytron G3 Mobil Listrik Asli Indonesia Siap Masuki Pasar

Tangerang, 10 Mei 2025 – Industri otomotif Indonesia kini tengah memasuki era disrupsi teknologi, dengan berbagai kendaraan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan yang mulai mengisi pasar domestik. Dari kendaraan berbasis mesin pembakaran dalam (ICE), hybrid, hingga mobil listrik dan fuel cell hydrogen, teknologi otomotif terus berkembang pesat. Menyikapi perubahan ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusung konsep Green Mobility sebagai kebijakan utama yang mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, efisiensi energi, serta mendukung keberlanjutan mobilitas penduduk.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, kebijakan Green Mobility bertujuan untuk menciptakan ekosistem otomotif yang lebih adaptif dan berkelanjutan. Kebijakan ini tidak hanya mengakomodasi perkembangan teknologi terbaru tetapi juga melindungi investasi yang sudah ada di industri otomotif Indonesia, khususnya dalam produksi kendaraan berbasis ICE dan kendaraan ramah lingkungan.

Baca juga: Pemerintah Targetkan KUR Rp300 Triliun untuk UMKM

Konsep Green Mobility akan mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dengan pemerintah memberikan berbagai insentif untuk memproduksi kendaraan listrik, kendaraan hybrid, serta kendaraan berbasis fuel cell hydrogen. Selain itu, kebijakan ini juga mendukung pengembangan baterai kendaraan listrik melalui hilirisasi sumber daya alam dalam negeri.

Tak hanya itu, pasar otomotif Indonesia sendiri masih memiliki potensi besar untuk berkembang, dengan rasio kepemilikan mobil yang masih relatif rendah dibandingkan negara tetangga. Agus menyebutkan, rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia baru mencapai 99 unit per 1.000 orang, sementara negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Jepang telah mencatatkan rasio yang jauh lebih tinggi.

Di tengah perkembangan pesat teknologi otomotif ini, Polytron, salah satu perusahaan teknologi Indonesia, turut mencatatkan sejarah dengan peluncuran mobil listrik pertama mereka, Polytron G3. Peluncuran mobil listrik ini tidak hanya menunjukkan kemajuan industri otomotif Indonesia, tetapi juga memperkenalkan merek otomotif asli Indonesia ke pasar domestik. Menperin Agus Gumiwang memberikan apresiasi atas inovasi Polytron yang turut berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif ramah lingkungan.

Mobil listrik Polytron G3 memiliki komponen dalam negeri (TKDN) yang mencapai 40 persen, yang menandakan kemajuan dalam kemampuan manufaktur lokal. Dengan semakin tingginya nilai TKDN pada produk kendaraan listrik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor serta mengoptimalkan potensi industri manufaktur dalam negeri.

Baca juga: Pertamina Salurkan Hibah UMKM Rp800 Juta

Hariono, CEO Polytron, menyampaikan bahwa peluncuran mobil listrik ini merupakan langkah besar dalam perjalanan perusahaan yang telah berusia hampir 50 tahun. Tahun 2025 menandai usia ke-50 Polytron, yang telah berkembang dari sebuah perusahaan elektronik menjadi pelopor kendaraan listrik dalam negeri. “Kami ingin memberikan solusi mobilitas yang ramah lingkungan, aman, dan dapat dijangkau oleh lebih banyak keluarga Indonesia,” ujar Hariono.

Dengan potensi besar pasar otomotif Indonesia dan kebijakan Green Mobility yang mendukung, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama dalam industri otomotif global, khususnya dalam sektor kendaraan listrik dan ramah lingkungan. Sebagai bagian dari komitmen pemerintah, upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada sektor manufaktur diharapkan dapat tercapai lebih cepat pada tahun 2050, berkat dukungan kebijakan yang adaptif dan inovatif.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img