Tangerang, 7 Februari 2025 – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, mendorong pembentukan talenta-talenta unggul di Indonesia untuk mendukung pencapaian ekonomi hijau di masa depan. Pernyataan ini disampaikan oleh Wamen Stella dalam acara IBC Business Talk yang digelar oleh Indonesia Business Council (IBC) pada Rabu (5/2), bertema “A Close-Door Discussion on Unlocking Talent For A Green Economic: Equipping Indonesia Workforce”.
Baca juga: PIS Gunakan B40 pada 189 Kapal, Dukung Energi Hijau
Dalam sambutannya, Wamen Stella menekankan komitmen Indonesia untuk mencapai visi net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Untuk merealisasikan hal tersebut, Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten dalam mendukung ekonomi hijau. “Indonesia memiliki ambisi besar dalam mewujudkan ekonomi hijau dengan net zero emission. Indonesia perlu mempunyai cukup talenta untuk mendukung visi itu,” ujarnya.
Baca juga: Inovasi Dekranasda Aceh, Galeri Seuramoe Kini Jadi Marketplace Digital
Wamen Stella menjelaskan bahwa pemerintah akan mengadaptasi kurikulum pendidikan, mengembangkan pendidikan vokasi, serta menyelaraskan program perguruan tinggi dengan kebutuhan industri. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan SDM yang siap menghadapi tantangan masa depan dan mendukung perkembangan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Selain itu, Wamen Stella juga menggarisbawahi peran perguruan tinggi sebagai pendorong utama pembentukan SDM unggul, yang tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tetapi juga pada pengembangan research mindset dan pendidikan vokasi berbasis kerja. Pendidikan yang mengintegrasikan teknologi dan industri, katanya, akan mendorong inovasi serta penyerapan teknologi dalam dunia kerja.
“Universitas sebagai pendorong penelitian primer ini memiliki peranan dalam mendorong pertumbuhan research mindset. Pendidikan vokasi berbasis kerja berperan mendukung spesifikasi dan SDM yang adaptif. Hal ini dapat mendukung perkembangan inovasi, penyerapan teknologi, dan hubungan dengan industri,” jelas Stella.
Lebih lanjut, Wamen Stella menambahkan bahwa talenta tidak hanya dapat dibentuk melalui perguruan tinggi, tetapi juga melalui ekosistem industri yang mendukung. Bisnis dan investor memiliki peranan penting dalam membentuk SDM yang kompeten. Oleh karena itu, kebijakan insentif industri diperlukan untuk mendorong kolaborasi yang lebih erat antara dunia industri dan dunia akademis.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Operating Officer Indonesia Business Council (COO IBC), William Sabandar, juga mengungkapkan pentingnya inovasi untuk kemajuan suatu negara. “Tentang inovasi, tidak ada negara yang dapat maju tanpa adanya inovasi,” tutup William.
Indonesia saat ini berupaya untuk memastikan tidak kekurangan talenta-talenta unggul untuk menopang terwujudnya ekonomi hijau. Berbagai skema seperti riset untuk menghasilkan inovasi di industri, pengawasan terhadap tren bidang industri, penyerapan teknologi, serta penguatan hubungan antara industri dan perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan upaya berkelanjutan ini, diharapkan Indonesia dapat mencetak lebih banyak talenta-talenta terampil dan siap menghadapi tantangan pembangunan ekonomi hijau yang semakin mendesak.