Tangerang, 3 Februari 2025 – Pandemi COVID-19 yang melanda pada awal tahun 2020 membawa perubahan signifikan dalam dunia bisnis, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Banyak pengusaha, khususnya perempuan, yang terpaksa beralih ke model bisnis daring sebagai upaya bertahan di tengah pembatasan sosial yang ada. Fenomena ini mempercepat proses digitalisasi dalam operasional bisnis mereka dan memberi dampak positif yang signifikan, baik pada kinerja bisnis maupun kesejahteraan rumah tangga.
Digitalisasi Mendorong Efisiensi Bisnis UMKM Perempuan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kusumawardhani, N. et al., penggunaan internet di kalangan pengusaha perempuan berkontribusi pada peningkatan produktivitas baik di sektor bisnis maupun rumah tangga. Penelitian yang berlangsung antara tahun 2018 hingga 2021 ini menunjukkan bahwa digitalisasi memberikan berbagai manfaat bagi pelaku UMKM perempuan, antara lain meningkatkan efisiensi operasional, memperluas pasar, serta mengurangi biaya transaksi.
Baca juga: UMKM Tangerang Selatan Ikuti Seminar Digitalisasi Keuangan
Pada masa pandemi, banyak pengusaha perempuan yang menghadapi penurunan permintaan penjualan serta kenaikan harga bahan baku. Namun, mereka mampu bertahan dengan memanfaatkan platform digital seperti WhatsApp, Facebook, dan marketplace seperti Shopee dan Lazada untuk memasarkan produk mereka. Digitalisasi tidak hanya membantu dalam pemasaran, tetapi juga memungkinkan pengusaha perempuan untuk lebih fleksibel dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga.
Peningkatan Penggunaan Internet dalam UMKM
Selama periode Mei 2020 hingga Juni 2021, terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah UMKM yang bergabung di platform e-commerce. Sebanyak 6,5 juta UMKM baru tercatat menggunakan platform digital, yang menunjukkan bahwa pandemi bertindak sebagai katalisator dalam adopsi teknologi. Data penelitian juga mencatat peningkatan signifikan dalam penggunaan internet untuk kegiatan bisnis, dari 43% pada tahun 2018 menjadi 58% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengusaha perempuan yang beralih ke dunia digital untuk mengembangkan usaha mereka.
Baca juga: Shell dan BP Alami Kekosongan BBM, Kementerian ESDM Beri Klarifikasi
Dampak Positif Digitalisasi bagi Kesejahteraan Rumah Tangga
Tak hanya pada aspek bisnis, digitalisasi juga memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan rumah tangga pengusaha perempuan. Penggunaan internet yang lebih intensif oleh pengusaha perempuan ternyata mendorong anggota keluarga mereka, terutama anak-anak, untuk memanfaatkan internet secara positif. Misalnya, anak-anak yang terinspirasi oleh ibu mereka belajar keterampilan baru melalui YouTube, seperti memasak atau membuat kue.
Lebih lanjut, internet juga membantu pengusaha perempuan dalam mencari informasi terkait kesehatan keluarga melalui aplikasi telemedis, seperti Halodoc, yang semakin mempermudah akses ke layanan kesehatan. Ini menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya menguntungkan bisnis, tetapi juga memperkaya kehidupan keluarga secara keseluruhan.
Pentingnya Dukungan Pemerintah untuk Literasi Digital
Melihat hasil penelitian ini, penting bagi pemerintah untuk terus mendukung peningkatan literasi digital, terutama di kalangan pengusaha perempuan yang juga berperan sebagai ibu rumah tangga. Dengan memberikan pelatihan digital dan mempromosikan teknologi canggih seperti aplikasi pembayaran digital, pemerintah dapat membantu pengusaha perempuan memaksimalkan potensi bisnis mereka di era digital ini. Program-program ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka melalui pemanfaatan teknologi yang lebih efektif.
Dengan demikian, digitalisasi bukan hanya sebuah pilihan, tetapi kebutuhan bagi pengusaha perempuan untuk bertahan dan berkembang di masa depan. Pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat berkolaborasi lebih intensif untuk memberikan dukungan yang lebih luas bagi UMKM perempuan, guna menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.