Tangerang, 14 Mei 2025 – Ketahanan pangan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius akibat kekeringan. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Indonesia mengalami curah hujan di bawah normal sepanjang musim kemarau 2023. Akibatnya, lebih dari 27 ribu hektare lahan padi terdampak kekeringan, dengan 2.269 hektare mengalami gagal panen.
Di tengah krisis ini, Desa Uma Palak Lestari di Munduk Uma Palak, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, tampil sebagai contoh sukses adaptasi dan inovasi. Petani lokal, yang tergabung dalam sistem irigasi tradisional subak, bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai untuk menghadirkan solusi cerdas berbasis teknologi bernama SIUMA (Suplai Energi Manajemen Irigasi Uma Palak).
Baca juga: UMKM Kuliner Harus Punya Standar dan Sertifikat
SIUMA menggabungkan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi ke grup WhatsApp petani, sehingga mempermudah pengambilan keputusan irigasi secara real time. Sistem ini didukung oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 21 kWp dan mikrohidro ramah lingkungan yang memanfaatkan limbah non-B3 dari selang bekas distribusi avtur.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa Desa Uma Palak adalah bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB). “Saat ini ada 172 DEB di seluruh Indonesia, dan 31 di antaranya fokus pada ketahanan pangan,” ungkapnya. Program ini juga berhasil mengurangi emisi karbon hingga 27,3 ton CO₂ ekuivalen per tahun.
Dampaknya terasa nyata. Produksi padi organik naik dari 5,1 ton/ha menjadi 7,5 ton/ha. Penggunaan traktor listrik mampu menurunkan biaya olah tanah dari Rp 25 ribu menjadi Rp 15 ribu per are. Pendapatan warga pun meningkat, mencapai Rp 476 juta per tahun dari pertanian, dan tambahan Rp 64 juta per tahun dari sektor wisata, berkat kawasan Uma Palak yang kini menjadi destinasi ekowisata edukatif dengan jalur joging, kafe, hingga camping ground.
Baca juga: Pemerintah Hapus Utang UMKM Rp486 Miliar
Program DEB sejalan dengan komitmen Pertamina mendukung transisi energi dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya TPB 2 (Tanpa Kelaparan), TPB 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina terus memperkuat peran komunitas lokal melalui inisiatif yang berdampak langsung, sekaligus mendorong target nasional menuju Net Zero Emission 2060.