Tangerang, 18 Maret 2025 – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya digitalisasi dan perubahan pola pikir dalam memperkuat sektor UMKM, yang selama ini berperan vital sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Dalam acara “The Big Idea Forum, Pahlawan Ekonomi Bangsa: Kekuatan UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8%” yang diselenggarakan oleh Sampoerna dan CNN Indonesia, Maman mengungkapkan bahwa UMKM harus dilihat bukan lagi sebagai bagian dari masalah sosial, melainkan sebagai motor penggerak ekonomi nasional, terlebih selama pandemi COVID-19.
Baca juga: Go Digital, Telkom Bangun UMKM Modern dan Global
Maman mengungkapkan bahwa empat tahun lalu, UMKM dianggap sebagai pahlawan negara karena peran penting mereka dalam mempertahankan perekonomian saat pandemi melanda Indonesia. “Pada saat Indonesia diluluhlantahkan dengan Covid-19, mereka-mereka yang menjaga ekonomi dan sebagai backbone ekonomi,” ujar Maman, menyoroti bagaimana UMKM menjadi penyelamat ekonomi negara di masa-masa sulit.
Selain itu, Maman menekankan bahwa strategi konvensional yang selama ini dilakukan, yaitu mendatangi setiap UMKM satu per satu, sudah tidak relevan lagi. Oleh karena itu, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem yang menarik bagi UMKM agar mereka dapat terintegrasi dalam sistem yang lebih terorganisir dan terarah. “Kita ubah pola pikirnya. Tidak mungkin lagi kita datangi satu per satu, sekarang kita ciptakan ‘gula’ yang menarik UMKM agar mereka datang sendiri dan berkumpul dalam satu ekosistem yang lebih baik,” jelasnya.
Baca juga: BRI Dukung Digitalisasi Bisnis dengan Fitur QRIS TAP
Pemerintah dan sektor swasta, menurut Maman, harus bekerja sama untuk mendukung akselerasi pertumbuhan UMKM. Dalam hal ini, ia memberikan apresiasi kepada Sampoerna yang telah berhasil menciptakan ‘gula’ untuk menarik UMKM, seperti memberikan pelatihan serta membuka akses pasar yang lebih luas. “Program yang dibuat Sampoerna ini adalah bagian menciptakan gula agar semut itu datang dan bagian pemerintah adalah bagaimana mempertajam dan mempermanis gula-gula itu,” ungkap Maman.
Maman juga menyampaikan bahwa Kementerian UMKM saat ini tengah mengembangkan aplikasi Sapa UMKM, sebuah super app yang akan mengintegrasikan data UMKM di seluruh Indonesia. Dengan data yang terintegrasi, pemerintah dapat menganalisis tantangan yang dihadapi UMKM dan memberikan solusi yang lebih tepat sasaran. “Saya ibaratkan seperti dokter. Bagaimana saya bisa membantu pasien jika tidak tahu riwayat penyakitnya? Begitu pula dengan UMKM, tanpa data yang jelas, sulit untuk memberikan solusi yang tepat,” jelas Maman.
Tak kalah penting, Maman menegaskan bahwa akses pasar harus menjadi prioritas utama dalam upaya pemberdayaan UMKM. Program kemitraan seperti yang dilakukan Sampoerna merupakan contoh nyata bagaimana UMKM bisa berkembang dengan dukungan yang tepat, mulai dari pelatihan hingga kemudahan dalam mengakses pasar yang lebih luas. “Setelah kita integrasikan itu semua kembali lagi yang terpenting adalah market. Tadi Sampoerna membuat segala macam sekaligus memberikan solusi marketnya,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Maman berharap sektor UMKM dapat terus berkembang secara berkelanjutan dan berperan lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.