Tangerang, 11 November 2024 – PT Sinar Armada Globalindo (SAG) menjalin kemitraan dengan PT Piala Mas Industri (Karoseri Piala Mas) untuk memproduksi bus listrik di Indonesia. Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam merespons regulasi pemerintah yang mewajibkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 20 persen pada bus listrik. Karoseri Piala Mas yang berlokasi di Malang, Jawa Timur, dipercaya menjadi tempat produksi bus listrik tersebut. Bahkan, kedua perusahaan menargetkan untuk mencapai TKDN hingga 40 persen dalam proses perakitan bus listrik ini.
Johannes Herwanto, Direktur Utama PT SAG, menyatakan bahwa industri karoseri di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif, khususnya bus listrik. “Piala Mas dapat mewujudkan komitmen kami dalam mencapai tingkat TKDN seperti yang diperintahkan pemerintah ke APM,” ujar Johannes dalam acara penandatanganan MoU pada Jumat (8/11/2024). Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat mendorong transfer teknologi ke karoseri dalam negeri, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas komponen otomotif lokal dan daya saing di pasar internasional.
Baca juga: Pemerintah Berikan Kesempatan Baru bagi Perempuan Pelaku UMKM
Rencananya, ada dua model bus listrik yang akan diproduksi di Karoseri Piala Mas, yakni bus besar model high deck dengan panjang 12 meter dan bus medium. Sebelumnya, bus SAG yang digunakan untuk Bus Rapid Transit (BRT) sudah ada, namun masih dalam bentuk Completely Built Up (CBU). Dengan kerja sama ini, bus listrik yang beroperasi di jalanan nantinya akan menggunakan bodi buatan karoseri dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal dan turut menghidupkan industri terkait di Indonesia.
Baca juga: Aion Indonesia Siap Produksi Mobil Listrik di Asia Tenggara
Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan energi ramah lingkungan melalui kendaraan listrik, termasuk bus listrik, yang dapat mengurangi emisi dan polusi udara di kota-kota besar. Dengan meningkatnya kapasitas produksi bus listrik di dalam negeri, Indonesia berharap dapat mempercepat transisi ke transportasi yang lebih berkelanjutan.
Kehadiran bus listrik yang diproduksi dengan komponen dalam negeri juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat industri otomotif Indonesia, sambil mendukung pencapaian target pengurangan emisi karbon nasional.