Tangerang, 22 Oktober 2025 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait menggelar Akad Massal Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800.000 debitur UMKM yang tersebar di 38 provinsi. Program ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pelaku UMKM sekaligus menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan penyaluran KUR tahun 2025 mencapai Rp300 triliun, dengan sasaran 2,34 juta debitur baru dan 1,17 juta debitur graduasi. Ia optimistis program ini akan membawa dampak besar bagi penyerapan tenaga kerja nasional.
Baca juga: Mendag Tutup Trade Expo Indonesia Ke-40 Catat Transaksi Rp376 Triliun
“Dari total target sekitar 3,5 juta debitur, setiap entitas usaha mampu menyerap 2 hingga 3 tenaga kerja. Artinya, ada sekitar 7 hingga 9,5 juta pekerja yang akan terserap melalui program KUR ini,” ujar Maman saat menghadiri acara Akad Massal KUR 800.000 Debitur dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10).
Hingga saat ini, penyaluran KUR nasional telah mencapai Rp218 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur UMKM, baik debitur baru maupun debitur graduasi. Dari total tersebut, Rp132,5 triliun atau 60,6 persen disalurkan ke sektor produksi, menandai capaian bersejarah karena untuk pertama kalinya alokasi KUR sektor ini menembus angka di atas 60 persen.
“Alhamdulillah, berkat arahan Bapak Presiden, untuk pertama kalinya di era Presiden Prabowo Subianto, alokasi KUR ke sektor produksi mencapai 60 persen, sebuah capaian yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Maman.
“Angka ini penting karena KUR sektor produksi memiliki dampak ekonomi yang lebih luas dan daya serap tenaga kerja yang lebih besar.”
Meski demikian, Maman mengakui masih ada tantangan dalam proses distribusi KUR. Ia berharap akad massal ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan dalam mendukung kemajuan UMKM nasional.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa fokus penyaluran KUR 2025 sebesar Rp300 triliun harus diarahkan ke sektor-sektor produktif.
“Usaha produktif biasanya mempekerjakan tiga sampai lima tenaga kerja. Jadi, peningkatan KUR di sektor ini akan menambah jumlah tenaga kerja di bidang wirausaha,” ujarnya.
Baca juga: Menteri UMKM Fokus Tingkatkan Kualitas Penyaluran KUR UMKM
Airlangga juga menambahkan bahwa pemerintah berencana meningkatkan porsi KUR sektor produksi menjadi 62 persen pada tahun 2026, sebagai bagian dari strategi berkelanjutan dalam memperkuat struktur ekonomi produktif nasional.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap Program KUR tidak hanya menjadi akses permodalan, tetapi juga instrumen nyata dalam menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya saing UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.


