Cara UMKM Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global

Cara UMKM Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global. UMKM Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menjadi pilar utama perekonomian Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2023 mencatat, UMKM menyumbang lebih dari 61% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97% tenaga kerja . Namun, kontribusi ekspor UMKM masih berkisar 15% dari total ekspor nasional , jauh tertinggal dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN. Artinya, peluang untuk menembus pasar global masih sangat terbuka lebar, asalkan UMKM mampu meningkatkan daya saingnya.

1. Digitalisasi Proses Bisnis

Langkah pertama yang paling mendasar adalah transformasi digital. Survei Bank Indonesia pada tahun 2022 menyebutkan, UMKM yang telah terdigitalisasi mengalami kenaikan omzet hingga 80% dibandingkan UMKM konvensional. Digitalisasi mencakup penggunaan platform e-commerce, media sosial untuk pemasaran, hingga pemanfaatan aplikasi akuntansi dan manajemen stok. Dengan cara ini, UMKM tidak hanya memperluas jangkauan pasar, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional.

2. Peningkatan Standar Kualitas Produk

Untuk menembus pasar global, kualitas produk menjadi harga mati. UMKM perlu menerapkan standar mutu internasional, mulai dari kemasan, kebersihan, hingga sertifikasi. Misalnya, pelaku usaha makanan dan minuman perlu mengurus sertifikasi HACCP, ISO 22000, dan Halal , agar produk mereka dapat diterima di negara tujuan ekspor. Pemerintah melalui Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM MUI) serta Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga menyediakan berbagai fasilitas pendampingan untuk membantu UMKM memenuhi standar ini.

3. Akses Pembiayaan yang Kompetitif

Permodalan kerap menjadi hambatan utama UMKM untuk naik kelas. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya sekitar 20% UMKM yang memiliki akses ke pembiayaan formal. Untuk meningkatkan penghematan daya, UMKM perlu memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, skema pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), atau alternatif pembiayaan berbasis ekuitas melalui platform fintech. Akses permodalan yang memadai memungkinkan UMKM memperluas kapasitas produksi dan menembus pasar internasional.

4. Penguatan Kapasitas SDM

SDM berkualitas merupakan motor penggerak inovasi. UMKM perlu berinvestasi dalam pelatihan manajemen, pemasaran digital, literasi ekspor, hingga penguasaan bahasa asing. Program pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, GeTI Incubator, hingga platform global seperti Alibaba GDT dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kompetensi tim. Semakin kompeten SDM yang dimiliki, semakin tinggi pula peluang produk UMKM untuk bersaing secara global.

5. Kolaborasi dan Jejaring Global

Terakhir, UMKM perlu aktif membangun jejaring bisnis internasional. Partisipasi dalam pameran dagang, business matching, dan marketplace global seperti Amazon atau ExportHub.id dapat membuka akses ke pembeli luar negeri. Kolaborasi dengan eksportir berpengalaman juga dapat mempercepat proses penetrasi pasar.

Meningkatkan daya saing di pasar global bukanlah proses instan. Namun, dengan digitalisasi, peningkatan kualitas produk, akses pembiayaan, penguatan SDM, dan jejaring global, UMKM Indonesia dapat memperluas sayapnya dan menjadi pemain tangguh di kancah internasional. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan sektor swasta akan menjadi kunci agar UMKM mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img