Wamen UMKM Dorong Transformasi Digital dan Literasi Keuangan

Tangerang, 02 September 2025 – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Helvi Moraza, menegaskan bahwa transformasi digital dan penguatan literasi keuangan menjadi kunci utama bagi pelaku UMKM agar mampu bertahan, berkembang, dan naik kelas di era ekonomi digital.

Hal tersebut disampaikan Wamen UMKM dalam sambutannya pada acara Kantor Jasa Akuntan (KJA) Gathering yang digelar di Surabaya, Jumat (29/8). Menurut Helvi, digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak agar UMKM tetap relevan serta berdaya saing di tengah ketatnya persaingan bisnis global.

Baca juga: UMKM Makassar dapat pendampingan dan pembiayaan dari Kementerian UMKM

“UMKM harus memiliki akses pada literasi keuangan yang memadai, tata kelola usaha yang transparan dan akuntabel, serta kemampuan memanfaatkan teknologi digital,” tegas Helvi.

Data nasional menunjukkan inklusi keuangan Indonesia pada 2022 sudah mencapai 85 persen. Namun, tingkat literasi keuangan baru berada di 49 persen. Kondisi ini menggambarkan adanya kesenjangan yang perlu segera dijembatani agar UMKM benar-benar bisa memanfaatkan peluang akses keuangan yang tersedia.

Wamen UMKM menjelaskan, literasi dan inklusi keuangan yang kuat akan berdampak signifikan terhadap keberlanjutan usaha. Dengan pemahaman yang baik, UMKM lebih mudah mengelola usaha secara akuntabel, memperoleh akses pembiayaan, memperluas pasar, hingga menjaga daya saing jangka panjang.

Dalam kesempatan tersebut, Helvi juga menilai peran Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan KJA sangat strategis. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas UMKM oleh IAI disebut mampu menjadi fondasi tata kelola yang kredibel. Hal ini diyakini akan meningkatkan kepercayaan perbankan, investor, maupun mitra usaha terhadap UMKM.

“Kementerian UMKM dan IAI memiliki visi yang sama, yaitu membangun UMKM yang tangguh, modern, dan berdaya saing global,” ujarnya.

Lebih jauh, Wamen UMKM mengajak IAI serta seluruh KJA untuk menjadi mitra strategis dalam meningkatkan literasi keuangan UMKM, sekaligus mendorong digitalisasi pencatatan berbasis teknologi. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas kerja sama dengan lembaga keuangan dan ekosistem usaha lainnya.

Baca juga: Nelayan Dumai Berdaya Mandiri Melalui Green Laundry Pertamina

Upaya penguatan literasi dan digitalisasi UMKM juga sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita, terutama dalam penciptaan lapangan kerja produktif, mewujudkan ekonomi inklusif, serta transformasi ekonomi berbasis digital.

“Dukungan IAI melalui KJA Gathering bukan hanya memperkuat profesi akuntansi, tetapi juga menjadi bagian nyata dari visi Indonesia Emas 2045 melalui jalur UMKM yang tangguh, modern, dan kompetitif,” pungkas Helvi.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img