Tangerang, 21 Juli 2025-Membuka pasar luar negeri adalah impian banyak pelaku UKM di Indonesia. Sayangnya, tidak sedikit usaha kecil yang mengalami kegagalan saat mencoba masuk ke pasar ekspor. Penyebabnya beragam: mulai dari kurangnya persiapan, tidak memahami regulasi negara tujuan, hingga kesalahan dalam memilih mitra dagang. Artikel ini akan membahas beberapa tips penting yang bisa diterapkan oleh UKM pemula agar terhindar dari kegagalan ekspor.
baca juga:Â Regulasi Ekspor yang Wajib Diketahui oleh UKM
1. Lakukan Riset Pasar Internasional
Pertama-tama kesalahan umum UKM pemula adalah terburu-buru mengekspor tanpa memahami karakteristik pasar tujuan. Setiap negara memiliki preferensi, standar kualitas, budaya konsumsi, dan regulasi yang berbeda. Oleh karena itu, lakukan riset pasar secara menyeluruh untuk mengetahui : siapa kompetitor Anda, seberapa besar permintaan produk serupa, dan bagaimana tren konsumennya. Anda bisa gunakan website trademap.org untuk melakukan riset sederhana
2. Pahami Regulasi dan Dokumen Ekspor
Selanjutnya, pemahaman terhadap dokumen ekspor sangatlah penting. Banyak UKM gagal ekspor karena tidak melengkapi dokumen. Proses ekspor membutuhkan kelengkapan dokumen seperti invoice, packing list, sertifikat asal (COO), dan dokumen karantina (jika produk makanan atau pertanian). Ketidaklengkapan atau kesalahan dokumen dapat menyebabkan barang tertahan di bea cukai negara tujuan.
Solusi: Ikuti pelatihan ekspor, konsultasikan dengan eksportir berpengalaman, dan manfaatkan layanan ekspor dari pemerintah seperti inatrade , Exim Kemendag atau inkubator bisnis swasta seperti ExportHub.id.
3. Pastikan Kualitas Produk Konsisten
Tidak kalah penting, kualitas produk harus dijaga secara konsisten. Kualitas adalah segalanya dalam pasar global. Konsumen luar negeri sangat sensitif terhadap mutu dan keamanan produk. Produk yang tidak konsisten akan langsung kehilangan kepercayaan pasar.
Langkah nyata: Terapkan standar mutu, lakukan uji laboratorium jika perlu, dan gunakan kemasan yang sesuai standar internasional.
4. Bangun Branding dan Storytelling
Selain kualitas, branding juga menjadi elemen penting. Saat ini, konsumen tidak hanya membeli produk, tetapi juga nilai dan cerita di baliknya. Maka dari itu, ceritakan tentang siapa Anda, bagaimana proses pembuatan produk, dan nilai-nilai yang diusung. Merek yang kuat membuat produk Anda lebih mudah diingat dan dipercaya. Branding bukan hanya soal logo, tapi juga narasi di balik produk.
Tips: Gunakan media sosial dan marketplace global seperti Amazon, Etsy, atau Alibaba untuk menyebarkan kisah brand Anda.
5. Gunakan Incoterms dengan Bijak
Sebelum Anda menandatangani kontrak dengan buyer luar negeri, pastikan Anda memahami istilah perdagangan internasional atau Incoterms. Incoterms adalah istilah perdagangan internasional yang mengatur tanggung jawab antara penjual dan pembeli. Banyak UKM pemula gagal memahami risiko dan biaya yang ditanggung berdasarkan incoterm yang disepakati.
Rekomendasi: Mulailah dengan skema FOB (Free on Board) atau CIF (Cost Insurance and Freight) dan pelajari perbedaan masing-masing secara detail.
6. Pilih Mitra Dagang yang Kredibel
Berikutnya, jangan sembarang memilih mitra dagang. Pastikan buyer atau distributor luar negeri Anda memiliki rekam jejak yang jelas. Untuk menghindari penipuan, Anda bisa memverifikasi informasi mereka melalui perwakilan dagang Indonesia di luar negeri atau menggunakan metode pembayaran aman seperti Letter of Credit (L/C).
Tindakan preventif: Gunakan kontrak jual beli internasional, cek profil buyer melalui kedutaan besar, dan manfaatkan Letter of Credit (L/C) sebagai alat pembayaran yang aman.
7. Mulai dari Skala Kecil dan Belajar dari Pengalaman
Terakhir, jangan takut untuk memulai dari skala kecil. Ekspor tidak harus dimulai dengan kontainer penuh. Kiriman skala kecil (trial order) dapat menjadi pembelajaran awal sebelum ekspansi besar.
Strategi: Gunakan metode ekspor langsung via e-commerce atau bekerjasama dengan aggregators (eksportir umum).
Untuk menjadi UKM eksportir bukanlah hal yang mustahil, asalkan dibekali dengan pengetahuan dan strategi yang tepat. Jangan biarkan semangat Anda padam hanya karena gagal ekspor di awal. Justru dari kegagalan tersebut, pelajaran berharga dapat dipetik. Dengan riset pasar, pemahaman regulasi, serta kolaborasi dengan mitra yang terpercaya, UKM Indonesia bisa bersaing dan berkembang di pasar global.
Sudah siap menembus pasar dunia? Mulailah dengan langkah cerdas, bukan langkah terburu-buru.