Tarif Baru Amerika Untungkan Produk Ekspor Indonesia

Tangerang, 18 Juli 2025 – Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam memperjuangkan kepentingan industri nasional kembali mendapat apresiasi luas. Kali ini, pelaku industri menyambut baik keberhasilan Presiden Prabowo menjalin kesepakatan tarif resiprokal dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kesepakatan tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Trump melalui akun Truth Social dan akun resmi Instagram White House.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa langkah Presiden Prabowo dalam merundingkan tarif impor ini merupakan pencapaian luar biasa. “Ini bukti nyata kepemimpinan beliau dalam memperjuangkan industri dalam negeri di kancah global,” ujar Agus dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (16/7).

Baca juga: Teknologi IoT dan AI Jadi Tulang Punggung Industri Masa Depan

Dalam negosiasi tersebut, Indonesia berhasil memperoleh tarif yang lebih menguntungkan dibandingkan negara pesaing. Hal ini diharapkan akan membuka lebar pintu ekspor produk manufaktur Indonesia ke pasar Amerika dan meningkatkan daya saing di pasar global.

“Dengan adanya penyesuaian tarif oleh Amerika terhadap komoditas ekspor manufaktur Indonesia, maka utilisasi produksi industri kita bisa meningkat signifikan. Ini juga akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan penguatan struktur industri nasional,” jelas Agus.

Data Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sepanjang tahun 2024 mencapai USD26,31 miliar atau hampir 10 persen dari total ekspor nasional. Tingkat utilisasi industri nasional sendiri tercatat sebesar 65,3 persen pada 2024, yang berarti masih ada ruang besar untuk meningkatkan kapasitas produksi menyusul kesepakatan ini.

Tak hanya itu, Indonesia juga berhasil mencatat surplus perdagangan dengan Amerika sebesar USD14,34 miliar. Surplus ini menyumbang 46,2 persen dari total surplus perdagangan nasional sepanjang tahun tersebut.

Selain kesepakatan dengan Amerika Serikat, pelaku industri juga menyambut baik penyelesaian perjanjian perdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini membuka akses ekspor yang lebih luas ke kawasan Eropa dan menghapus hambatan perdagangan yang selama ini dihadapi produk manufaktur Indonesia.

Baca juga: Telkomsigma dan Alibaba Cloud Dorong Transformasi Digital

“Perjanjian dagang IEU-CEPA sangat dinanti industri. Ini akan membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Eropa dan menempatkan manufaktur Indonesia di posisi strategis dalam rantai pasok global,” kata Menperin.

Keberhasilan diplomasi dagang ini dianggap sebagai tonggak sejarah baru bagi industri manufaktur Indonesia. Menperin menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, industri manufaktur nasional dipastikan akan tumbuh lebih kuat, mandiri, dan berdaya saing global. “Kami optimis, dengan dua kesepakatan dagang besar ini, target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 akan tercapai,” pungkasnya.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img