Pembangunan Kawasan Industri Hijau di Kepri, Energi Surya dan Panas Bumi Jadi Fokus Utama

Tangerang, 18 Juni 2025 — Indonesia dan Singapura resmi menjalin kerja sama strategis dalam pembangunan kawasan industri hijau terintegrasi di Kepulauan Riau (Kepri). Kesepakatan ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dengan Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Singapura, Tan See Leng, pada Jumat (13/6/2025) lalu di Jakarta.

Kawasan industri berkelanjutan ini dirancang dengan ekosistem yang komprehensif, termasuk pasokan energi yang dijamin melalui perdagangan listrik lintas batas berbasis energi bersih. Teknologi mutakhir seperti Carbon Capture and Storage (CCS) juga akan diimplementasikan melalui MoU terpisah guna menjaga emisi karbon tetap rendah.

Baca juga: Strategi UKM Hadapi Persaingan di Era Ekonomi Digital

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kerja sama win-win di subsektor energi bersih. “Kami telah meminta pemerintah Singapura untuk mempertimbangkan secara serius pembangunan kawasan industri yang bertujuan hilirisasi berbasis energi baru terbarukan,” ujarnya.

Kesepakatan ini membuka peluang pasar baru bagi pengembangan energi surya dan panas bumi di Indonesia. Bahlil menjelaskan, proyek ini juga mengharuskan pendirian industri pembuatan komponen utama seperti panel surya dan kabel di Indonesia. “Nilai tambah yang akan kita bangun adalah industri solar panel dan kabel yang akan didirikan di Indonesia,” tambahnya.

Proyek pembangunan kawasan industri hijau di Karimun dan Bintan ini diperkirakan akan menyerap investasi sekitar 10 miliar dolar AS. Lokasi tersebut dipilih karena kedekatannya dengan Singapura, yang memudahkan kerja sama dan distribusi energi.

Baca juga: Manfaat Ekonomi Digital untuk UKM: Dari Promosi Sampai Penjualan

Selain MoU pembangunan zona industri berkelanjutan, kedua negara juga menandatangani dua MoU lainnya terkait interkoneksi dan perdagangan listrik lintas batas serta kerja sama penangkapan dan penyimpanan karbon lintas batas. PT Pertamina (Persero) juga memastikan akan melanjutkan berbagai proyek energi baru dan terbarukan sebagai bagian dari dukungan terhadap inisiatif ini.

Bahlil optimistis bahwa kawasan industri hijau ini akan menjadi model pengembangan ekonomi rendah karbon di Indonesia, sekaligus menciptakan ribuan lapangan kerja dan mendorong transfer teknologi canggih dari Singapura.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img