Tangerang, 17 Oktober 2025 – Promosi dan pemasaran produk menjadi kunci penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri kecil dan menengah (IKM). Melalui keikutsertaan dalam berbagai ajang pameran, pelaku IKM memiliki peluang besar untuk memperluas jaringan usaha, memperkenalkan produk unggulan, serta menjangkau pasar domestik dan internasional.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen memperkuat akses pasar bagi pelaku IKM dengan mendorong dan memfasilitasi partisipasi mereka dalam pameran berskala nasional dan internasional. “Dukungan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mengakselerasi IKM naik kelas, memperluas peluang ekspor, serta memperkenalkan potensi produk lokal ke pasar global,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (16/10).
Baca juga: Cokelat Lokal Tembus Pasar Jepang, UMKM Binaan Pertamina Raup Rp87 Miliar di TEI 2025
Salah satu langkah nyata dari upaya tersebut adalah partisipasi Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) dalam pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang berlangsung pada 15–19 Oktober 2025 di ICE BSD City, Tangerang. Pameran yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan ini merupakan ajang Business to Business (B2B) terbesar di Indonesia dan telah memasuki edisi ke-40.
Dirjen IKMA, Reni Yanita, menjelaskan bahwa TEI menjadi platform strategis bagi pelaku industri dalam negeri untuk menjangkau pembeli internasional dan menawarkan produk ekspor berkualitas dengan harga kompetitif. “TEI membuka peluang kolaborasi perdagangan yang lebih luas dan menjadi etalase utama produk ekspor unggulan Indonesia,” ujarnya.
Pada TEI 2025, Ditjen IKMA memfasilitasi 19 IKM binaan yang telah lolos proses kurasi. IKM tersebut berasal dari berbagai sektor, seperti sandang, anyaman, makanan dan minuman, logam, kerajinan, serta mainan. Partisipasi mereka tidak hanya bertujuan mempromosikan produk, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran, penguatan kapasitas bisnis, dan perluasan jejaring.
“Melalui TEI, kami ingin memberikan akses promosi dan pemasaran yang lebih luas, membuka peluang masuk ke rantai pasok industri, serta menjadi wadah pertukaran wawasan antar pelaku usaha,” tambah Reni.
Tahun sebelumnya, TEI 2024 mencatat total transaksi senilai USD22,73 miliar dengan 1.460 peserta pameran, 8.042 pembeli, dan lebih dari 41 ribu pengunjung. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan selama empat tahun terakhir dan memperkuat posisi TEI sebagai ajang perdagangan internasional bergengsi di Indonesia.
TEI 2025 menghadirkan berbagai sektor produk, mulai dari Food, Beverage, and Agricultural Products hingga Services & Lifestyle. Selain pameran, kegiatan pendukung seperti Business Matching, Trade Missions, dan Business Forum turut memperkuat jejaring antara pelaku usaha nasional dan internasional.
Sekretaris Ditjen IKMA, Yedi Sabaryadi, menegaskan bahwa dukungan Kemenperin terhadap IKM tidak berhenti pada penyediaan fasilitas pameran. “Kami juga memberikan pembinaan terkait branding, pengemasan, legalitas usaha, dan kesiapan ekspor agar IKM benar-benar siap bersaing di pasar global,” ujarnya.
Baca juga: Pertamina Bawa 45 UMKM Binaan Unggulan ke Trade Expo Indonesia 2025
Melalui partisipasi aktif dalam Trade Expo Indonesia 2025, Kemenperin berharap produk lokal Indonesia semakin dikenal luas, diminati pasar mancanegara, serta membuka peluang kolaborasi ekonomi berkelanjutan antara pelaku usaha nasional dan mitra internasional.
Kata kunci SEO: Trade Expo Indonesia 2025, Kemenperin, IKM Naik Kelas, UMKM Ekspor, Produk Lokal Indonesia, Industri Kecil Menengah, Promosi Produk Indonesia.