Tangerang, 27 September 2025 – PT IDSurvey (Persero) atau IDSurvey terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi menuju praktik bisnis hijau di Indonesia. Melalui ajang The Green Summit 2025, perusahaan ini menggandeng sejumlah pemangku kepentingan untuk memperkuat penerapan prinsip keberlanjutan, mulai dari pengelolaan lingkungan, tata kelola energi, hingga pemanfaatan data berbasis riset.
Direktur Utama IDSurvey, Arisudono Soerono, menegaskan bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk transisi hijau. Potensi energi terbarukan domestik diperkirakan mencapai 3.700 GW, terutama dari energi surya, hidro, dan panas bumi. Selain itu, keberadaan hutan tropis dan mangrove dinilai strategis sebagai penyerap karbon, sementara penerapan ekonomi sirkular bisa dioptimalkan melalui daur ulang dan efisiensi sumber daya.
“Implementasi transisi hijau memang tidak mudah karena masih ada tantangan transparansi, standar, dan kepercayaan publik. Oleh karena itu, IDSurvey hadir bukan hanya membimbing, tetapi juga memverifikasi agar setiap langkah benar-benar terukur dan terpercaya,” ungkap Arisudono.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, IDSurvey menandatangani MoU dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT Waste4Change, dan PT Katadata Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan membangun ekosistem pengelolaan sampah nasional yang lebih terukur, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan target net zero emission (NZE).
Dalam penyelenggaraan The Green Summit 2025, tercatat total emisi karbon sebesar 6,80 ton CO₂e. Sebagai bentuk tanggung jawab iklim, IDSurvey melakukan kompensasi karbon melalui pembelian kredit karbon sebesar 20 ton CO₂e, hampir tiga kali lipat dari emisi yang dihasilkan. Hal ini menjadikan acara tidak hanya carbon neutral, tetapi juga carbon positive, karena memberi dampak positif tambahan bagi lingkungan.
Baca juga: Thermotech Ungkap Rahasia Inovasi Insulasi: Menjadi Pionir Bangunan Hijau di Hari Kedua RHVAC 2025
Selain fokus pada emisi, pengelolaan sampah juga menjadi perhatian utama. Bersama Waste4Change, setiap kilogram sampah yang dihasilkan acara tercatat dan dikelola secara transparan. Hasilnya, lebih dari 70 kilogram sampah berhasil dikumpulkan, dipilah, dan dianalisis dalam laporan Waste Journey Report. Laporan ini berisi rincian jenis sampah, perbandingan komposisi, serta rekomendasi strategis untuk pengurangan sampah di masa depan.
Dengan langkah konkret ini, The Green Summit 2025 membuktikan bahwa sebuah event berskala besar dapat diselenggarakan secara bertanggung jawab, transparan, serta meninggalkan warisan positif bagi bumi.