Pertamina Geothermal Energy Dorong Produksi Green Hydrogen

Tangerang, 22 September 2025 – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), kembali menunjukkan langkah inovatif dalam pengembangan energi baru terbarukan. Perusahaan resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Lampung, sebuah fasilitas pertama di dunia yang mengintegrasikan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) Electrolyzer dengan energi panas bumi untuk memproduksi hidrogen hijau.

Direktur Utama PGE Tbk, Julfi Hadi, menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem green hydrogen secara end-to-end, mulai dari produksi, distribusi, hingga pemanfaatan. “Proyek ini mendukung transisi menuju industri rendah karbon dan akan menjadi model yang bisa direplikasi di berbagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) lain milik PGEO,” ujarnya pada acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta.

Baca juga: Kainnesia Bukti Sukses UMKM Binaan Pertamina Tembus Pasar Internasional

Julfi menegaskan bahwa hadirnya Green Hydrogen Plant merupakan bagian dari transformasi bisnis PGE. Fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat inovasi, tetapi juga membuka peluang percepatan off-grid solution untuk transportasi dan industri rendah karbon. “Ke depan, peta jalan PGE juga mencakup hilirisasi green ammonia dan green methanol sebagai solusi energi masa depan,” tambahnya.

Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu dirancang mampu memproduksi hingga 100 kilogram hidrogen hijau per hari dengan tingkat efisiensi tinggi, mencapai 82–88 persen. Teknologi ini mengombinasikan potensi panas bumi Indonesia yang besar dengan proses elektrolisis modern yang hemat energi, sehingga dapat menjadi contoh nyata inovasi energi bersih di tanah air.

Komitmen PGE semakin ditegaskan melalui penandatanganan kerja sama dengan berbagai mitra strategis. Di antaranya adalah kolaborasi studi pengembangan ekosistem green hydrogen dengan PT Toyota Manufacturing Indonesia serta joint study agreement dengan Pertamina Energy Terminal.

Baca juga: Indonesia dan Turki Perkuat Kerja Sama Industri Strategis untuk Jangka Panjang

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa inovasi ini selaras dengan upaya Pertamina memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mempercepat pencapaian target transisi energi. “Geothermal memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Kami aktif mencari peluang baru dalam mengembangkan ekosistem energi bersih,” jelasnya.

Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission 2060 melalui program-program inovatif yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh inisiatif ini juga menjadi bagian dari penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img