Tangerang, 22 September 2025 – PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global. Melalui program Pertapreneur (Pertamina Entrepreneur) Aggregator, ratusan UMKM potensial berhasil didukung untuk naik kelas dan menembus pasar internasional.
Sejak diluncurkan pada 2022, program Pertapreneur Aggregator telah memberikan dukungan teknis, manajerial, hingga membuka akses pasar bagi lebih dari 300 UMKM potensial di berbagai daerah. Program ini menjadi bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Indonesia dan Turki Perkuat Kerja Sama Industri Strategis untuk Jangka Panjang
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa langkah ini juga selaras dengan Asta Cita Pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif nasional.
Salah satu kisah sukses dari program ini adalah Kainnesia (Kain Tenun Indonesia), pemenang Pertapreneur Aggregator 2024. Kainnesia berhasil menggandeng ratusan penenun dari berbagai daerah dan membawa produk tenun nusantara ke panggung internasional.
Pendiri sekaligus CEO Kainnesia, Nur Salam, mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut tidak hanya berdampak pada perusahaannya, tetapi juga kepada UMKM mitra binaan. Saat ini, terdapat 37 UMKM mitra dengan lebih dari 400 tenaga kerja yang merasakan manfaat dari program ini.
“Semua ini menjadi bukti nyata bahwa Pertapreneur Aggregator mampu mendorong pertumbuhan menyeluruh dan berkelanjutan, tidak hanya bagi Kainnesia, tetapi juga bagi UMKM lain yang kami bina,” ujar Nur dalam kunjungan Sustainability Implementation & Monitoring Pertapreneur Aggregator di Yogyakarta.
Produk Kainnesia kini telah menembus berbagai ajang internasional, termasuk Osaka World Expo Japan 2025, Korea Import Fair di Seoul, Jogja Fashion Week 2025, serta Inacraft 2025. Bahkan, buyer asal Malaysia telah memesan sarung tenun senilai US$ 50 ribu.
Baca juga: ALFI Convex 2025 Dorong Transformasi Logistik dengan Digitalisasi dan Sustainability
Vice President CSR & SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto, menambahkan bahwa kehadiran Kainnesia menjadi bukti nyata manfaat program Pertapreneur Aggregator. “Semakin banyak UMKM aggregator, semakin luas pula peluang menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal. Kami berharap UMKM binaan bisa menjadi tentakel ekonomi yang menciptakan nilai tambah lebih besar,” ungkapnya.
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina tidak hanya berfokus pada transisi energi menuju net zero emission 2060, tetapi juga terus mendorong pemberdayaan masyarakat melalui program-program UMKM. Upaya ini merupakan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina, sehingga memberi dampak nyata pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.