Gula PG Rejosari Magetan Tak Laku Terjual, Stok Capai 5.000 Ton

Tangerang, 08 September 2025 – Ribuan ton gula hasil penggilingan di Pabrik Gula (PG) Rejosari, Kecamatan Kaudanan, Kabupaten Magetan, saat ini menumpuk di gudang pabrik karena tidak laku terjual di pasaran. Kondisi ini telah berlangsung selama hampir tiga bulan terakhir dan berdampak serius pada para petani tebu serta kelangsungan operasional pabrik gula.

Menurut Hendr Subiakto, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) Unit PG Rejosari, penyebab utama tidak terserapnya gula hasil produksi adalah serbuan gula rafinasi dengan harga lebih murah di pasar. Selain itu, harga acuan penjualan gula oleh pemerintah yang ditetapkan sebesar Rp14.500 per kilogram dianggap terlalu tinggi oleh konsumen dan pedagang.

Baca juga: PT Energi Unggul Persada Jadi Motor Penggerak Energi Hijau

“Hampir 2,5 bulan ini gula kami tidak laku terjual. Setiap lelang gula selalu tidak ada yang membeli karena harga acuan sudah terlalu tinggi,” ujar Hendr Subiakto. Kondisi ini menyebabkan stok gula di gudang PG Rejosari menumpuk hampir mencapai 5.000 ton.

Penumpukan gula ini bukan hanya masalah stok semata, tetapi juga berdampak pada nilai ekonomi. Total gula yang belum terjual tersebut diperkirakan bernilai sekitar Rp2,5 miliar. Jika kondisi ini terus berlanjut, hal ini berpotensi mengganggu proses panen dan penggilingan tebu selanjutnya, yang dapat merugikan petani dan pabrik gula.

Fenomena gula menumpuk di gudang PG Rejosari ini mencerminkan tantangan besar dalam industri gula nasional, di mana gula rafinasi yang harganya lebih murah menjadi pesaing berat bagi gula lokal. Persaingan harga yang tidak sehat ini membuat gula petani sulit bersaing dan akhirnya tidak diminati konsumen.

Baca juga: UMKM Desa Jayanti Dapat Pelatihan Digital Marketing dari Mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra

Pemerintah dan pelaku industri gula diharapkan dapat menemukan solusi untuk menyeimbangkan harga pasar, agar petani tebu dan pabrik gula tidak mengalami kerugian besar. Selain itu, perlunya pengaturan harga yang lebih fleksibel dan dukungan terhadap produk gula lokal agar tetap kompetitif di pasar menjadi hal penting untuk diperhatikan.

Dengan adanya penanganan yang tepat, diharapkan stok gula yang menumpuk ini dapat segera terserap dan industri gula di Magetan kembali bangkit, memberikan manfaat ekonomi yang optimal bagi para petani dan seluruh stakeholder terkait.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img