Tangerang, 04 Agustus 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui Deputi Bidang Usaha Mikro mengambil langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro di Indonesia. Lewat acara bertajuk “Temu Mitra: Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG)”, kementerian memfasilitasi 18 pengusaha mikro terkurasi untuk bertemu langsung dengan para Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta Yayasan Mitra Dapur SPPG di wilayah Cileunyi, Kabupaten Bandung, dan sekitarnya.
Acara yang digelar di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa (PPYD) Alkasyaf ini menjadi upaya strategis memperluas peran UMKM dalam ekosistem pangan bergizi nasional. Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, menegaskan bahwa keterlibatan UMKM dalam program MBG adalah bagian penting dalam mencetak generasi Indonesia yang sehat dan unggul.
Baca juga: PaDi UMKM 2025 Buktikan Sinergi BUMN dan UMKM
“UMKM memiliki posisi strategis dalam mendukung keberhasilan program MBG. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga kontribusi nyata bagi pembangunan sumber daya manusia,” ujar Riza.
Dalam forum ini, dilakukan penandatanganan komitmen kemitraan antara kepala SPPG dan para UMKM supplier terkurasi. Program ini memberikan peluang besar bagi UMKM untuk terlibat di tiga titik utama ekosistem MBG: sebagai pemasok bahan baku (hulu), penyedia jasa boga (dapur), dan pengelola limbah makanan (hilir).
Kementerian UMKM juga menegaskan empat pilar utama dukungan untuk mendorong penguatan peran UMKM, yaitu:
-
Peningkatan kapasitas manajemen usaha
-
Fasilitasi akses permodalan dan pembiayaan
-
Legalitas dan perlindungan usaha
-
Digitalisasi, kemitraan rantai pasok, serta perluasan pasar
Contoh nyata keberhasilan skema ini dapat dilihat pada CV ST Jaya Mandiri, mitra dapur SPPG yang telah berhasil meningkatkan omzet hingga Rp1,8 miliar per tahun dan menciptakan lapangan kerja bagi 15 ibu rumah tangga lokal.
Baca juga: Batik Jadi Gaya Hidup Baru Anak Muda Indonesia
“Temu Mitra ini bukan sekadar seremoni, tapi langkah nyata untuk membuka akses pasar, memperkuat peran UMKM dalam ekosistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas Riza.
Dengan pendekatan kolaboratif, Kementerian UMKM berharap inisiatif seperti ini mampu mendorong UMKM naik kelas, memperkuat ekonomi rakyat dari desa hingga kota, dan menciptakan lebih banyak SPPG Ramah UMKM di berbagai wilayah Indonesia.