Strategi Cerdas Peternak Lokal Blitar Menghadapi Harga Telur Anjlok dan Pasar Tepung Telur

Tangerang, 24 Juli 2025 – Harga telur di pasar Indonesia pernah mengalami masa terpuruk hingga kalah murah dari kerupuk, bahkan sempat menyulitkan peternak rakyat. Namun, inovasi dan semangat peternak di Blitar, Jawa Timur, berhasil membawa angin segar bagi sektor peternakan ayam petelur lokal.

Salah satu pelopor usaha ini adalah seorang mantan guru PNS yang pensiun dini pada 2011. Dengan modal awal Rp100 juta yang dipinjam, ia mulai usaha peternakan ayam petelur dengan dukungan mentor dan lingkungan yang sudah familiar dengan peternakan. Berkat kerja keras dan strategi bisnis yang tepat, utang pelaku usaha tersebut mampu lunas dalam waktu tiga tahun.

Baca juga: Tak Lagi Identik dengan Kerusakan, Tambang BUMN Kini Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Sejak 2009, tekanan dari integrator besar memaksa peternak rakyat untuk bersatu membentuk Perhimpunan Peternak Rakyat Nasional (PPRN). Mereka memprotes harga jagung yang mahal dan stagnannya harga telur. Tekanan ini memicu pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 32 yang membatasi dominasi industri besar agar harga dan produksi peternak rakyat lebih stabil.

Pandemi COVID-19 sempat melumpuhkan sektor ini, namun dengan audiensi langsung ke istana, pemerintah menetapkan harga jagung Rp4.500–5.000 per kilogram dan memberikan dukungan program bantuan sosial yang menyerap produk telur peternak lokal.

Salah satu inovasi terpenting adalah pendirian pabrik tepung telur oleh kelompok “Paman Sinergi Pangan Mandiri” di Blitar pada 2023. Mesin produksi mampu menghasilkan 200 kilogram tepung telur setiap hari dari sekitar 1 ton telur segar. Tepung telur ini diproses menggunakan metode air-dry pada suhu sekitar 70°C selama 5–6 jam, menjaga warna kuning dan aroma alami, sehingga memiliki kualitas lebih baik dibanding tepung impor dari India yang menggunakan spray-dry.

Baca juga: Inovasi Hijau Bumi Kartini Desa Ngampel Jadi Percontohan

Selain itu, limbah cangkang telur tidak dibuang sia-sia, tetapi digiling menjadi kalsium tambahan untuk pakan ternak, yang terbukti meningkatkan produksi telur hingga 15%. Produk tepung telur lokal ini juga sudah mendapatkan sertifikasi HACCP gratis, membuka peluang kontrak dengan perusahaan besar.

Kisah sukses peternak lokal Blitar ini menjadi inspirasi bahwa usaha kecil dengan inovasi dan semangat bisa bertahan dan berkembang di tengah dominasi industri besar. Pesan utama dari pendiri PT Sipaman Sinergi Pangan Mandiri adalah, menjadi pengusaha kecil lebih baik karena memberikan kebebasan dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img