Pertamina Ekspor Kopi Geothermal Kamojang ke Asia dan Eropa

Tangerang, 24 Juli 2025 – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO), anak usaha Pertamina, kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan energi hijau dan pemberdayaan masyarakat. Bersama para petani lokal, PGE menggelar kegiatan Panen Bersama dan Ekspor Perdana Kopi Geothermal Kamojang di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan kopi berbasis energi bersih di Indonesia, khususnya di wilayah sekitar Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kamojang.

Panen perdana ini memetik dua varietas arabika unggulan, yaitu Andungsari dan USDA, yang telah dibudidayakan secara berkelanjutan sejak 2018. Inovasi utama dalam proses ini adalah penggunaan teknologi Geothermal Dry House, hasil pengembangan PGE bersama petani lokal. Teknologi ini memanfaatkan uap buangan dari steam trap panas bumi sebagai sumber panas alternatif untuk mempercepat proses pengeringan kopi hingga tiga kali lipat, lebih efisien, hemat biaya, dan ramah lingkungan. Teknologi ini juga telah mengantongi hak paten dan menjadi yang pertama di dunia.

Baca juga: Matsuno Glove Ekspor Sarung Tangan ke Pasar Global

Acara panen ini turut dihadiri oleh pejabat tinggi pemerintah, termasuk Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi inovasi PGE yang dinilai sebagai bentuk nyata optimalisasi potensi panas bumi di luar sektor kelistrikan. “Kita mendorong penuh pemanfaatan direct use panas bumi. Teknologi seperti ini adalah contoh sukses yang perlu direplikasi,” ujarnya.

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan bahwa energi panas bumi tidak hanya untuk pembangkitan listrik, tapi juga berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin menciptakan ekosistem berkelanjutan berbasis energi panas bumi yang mendorong ekonomi sirkular dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Kopi Kamojang kini berhasil menembus pasar global dengan ekspor perdana sebanyak 15 ton ke kawasan Asia dan Eropa. Ini menjadi bukti pengakuan dunia terhadap kualitas green product asal Indonesia. Sepanjang 2024, program Geothermal Coffee Process (GCP) yang digagas PGE berhasil menggandeng 18 kelompok tani dan 312 petani dengan total lahan 80 hektar, menghasilkan omzet Rp 863,9 juta.

Baca juga: Pertamina Luncurkan Aplikasi Carbon Trading Indonesia

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa inovasi ini sejalan dengan visi pembangunan nasional dalam penguatan teknologi dan pengembangan produk lokal. “Ini merupakan wujud kontribusi Pertamina dalam mencapai target net zero emission 2060 dan SDGs,” jelasnya.

Dengan langkah ini, PGE tak hanya memperluas pemanfaatan energi terbarukan, tetapi juga mengukuhkan diri sebagai pionir dalam pengembangan ekonomi berbasis energi bersih, menjadikan kopi Kamojang sebagai simbol inovasi, keberlanjutan, dan kebanggaan Indonesia di mata dunia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img