Inovasi Hijau Bumi Kartini Desa Ngampel Jadi Percontohan

Tangerang, 24 Juli 2025 – Desa Ngampel melalui program Bumi Kartini berhasil membuktikan bahwa pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat mampu menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan dan sosial secara simultan. Tidak hanya berhasil mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran sapi, program ini juga mengintegrasikan sistem bank sampah yang fokus pada pengumpulan dan pengelolaan sampah anorganik. Inovasi Hijau Bumi Kartini Desa Ngampel Jadi Percontohan.

Salah satu inovasi utama dari program ini adalah pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk mencegah emisi gas metana dan mengurangi dampak pencemaran. Pada tahun 2024, Bumi Kartini mencatatkan penurunan timbulan limbah kotoran sapi hingga 98,2 ton dan berhasil mencegah emisi gas metana sebanyak 1,64 ton CO₂ eq per tahun. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa desa mampu berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca jika memiliki sistem pengelolaan limbah yang efektif.

Baca juga: Bank Jakarta Dukung Digitalisasi Pasar Tradisional, 4.000 Lebih Pedagang Siap Go Digital

Selain itu, bank sampah desa juga berperan dalam memilah sampah anorganik berdasarkan jenis, termasuk sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk produksi semen. Kolaborasi ini menunjukkan adanya praktik ekonomi sirkular yang efektif di tingkat desa, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga bernilai ekonomi tinggi.

Dampak ekonomi dari program ini juga signifikan. Pendapatan rata-rata anggota kelompok Bumi Kartini meningkat hingga Rp6.480.000 per tahun, sementara anggota kelompok ternak mengalami kenaikan pendapatan sebesar Rp4.800.000 per tahun. Tak hanya itu, program ini juga menciptakan penghematan kebutuhan rumah tangga, seperti pengeluaran belanja sayur hingga Rp13.185.000 per tahun per keluarga dan penghematan belanja pupuk sebesar Rp4.340.000 per tahun.

Baca juga: Dari Desa ke Dunia Digital, Kisah Sukses UMKM Sumber Ngepoh Tembus Marketplace

“Program Bumi Kartini terbukti berhasil mengatasi masalah sosial dan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Ngampel karena dikembangkan dengan prinsip pemberdayaan untuk penyelesaian masalah,” ujar Vita Mahreyni. Ia menambahkan bahwa SIG (Semen Indonesia Group) dan seluruh entitas bisnisnya akan terus mendukung program yang memberikan manfaat lingkungan dan sosial secara berkelanjutan.

Melalui program ini, Desa Ngampel menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan limbah desa berbasis pemberdayaan mampu menciptakan dampak positif ganda: lingkungan yang lebih bersih dan masyarakat yang lebih sejahtera.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img