Dari Desa ke Dunia Digital, Kisah Sukses UMKM Sumber Ngepoh Tembus Marketplace

Tangerang, 24 Juli 2025 – Digitalisasi UMKM di Desa Sumber Ngepoh, Kabupaten Malang, membawa angin segar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Ungkapan spontan, “Waduh, usaha saya udah bisa dilihat di HP, Mbak!”, menjadi simbol kebanggaan warga yang kini merasakan langsung manfaat transformasi digital dalam menjalankan usahanya.

Program digitalisasi UMKM ini merupakan hasil kolaborasi antara Kelompok Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 01 Universitas Brawijaya (UB) dan Program Hibah Pengabdian Strategis UB 2025. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (07/07/2025) ini dipandu oleh Mochammad Nur, STP, MSc, PhD, dan melibatkan lima program kerja utama yang menyasar kebutuhan UMKM secara komprehensif.

Baca juga: Penguatan TKDN Sederhanakan Proses Sertifikasi Produk Lokal

Kegiatan diawali dengan sesi edukasi keuangan digital oleh Fadhil Muzakki Ananto Putra. Ia menekankan pentingnya pemisahan antara keuangan pribadi dan bisnis, sebagai dasar pengelolaan usaha yang sehat dan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan tujuan SDG 8 tentang pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan layak.

Selanjutnya, Tangguh Shima Rosyadi Elbas memperkenalkan strategi pemasaran digital melalui platform populer seperti WhatsApp Business, Instagram, TikTok, dan Tokopedia. Warga diajak membuat konten visual yang menarik serta memanfaatkan fitur promosi dan komunikasi interaktif untuk menarik minat pelanggan.

Khana Yesita Julia Putri dan Fitria Fauza memberikan pelatihan langsung menjual produk lewat Shopee, mulai dari membuat toko online hingga menyusun deskripsi produk yang optimal. Sedangkan Naelatul Izza melengkapi sesi dengan pelatihan penggunaan Google Maps dan Tokopedia untuk memperluas jangkauan lokasi usaha secara digital.

Program ini membangkitkan semangat baru di kalangan pelaku UMKM desa. Mereka kini memahami bahwa digitalisasi bukan hal rumit, melainkan sarana pemberdayaan yang membuka akses pasar lebih luas, bahkan hingga luar kota dan luar pulau. Produk lokal seperti jamu, rempeyek, telur asin, dan ikan nila kini tampil di platform digital, menjangkau konsumen yang sebelumnya sulit diraih.

Baca juga: Kemendag Apresiasi Kerja Sama GP Ansor dan Indomaret

Kolaborasi antara mahasiswa, warga, dan perangkat desa ini menciptakan ekosistem gotong royong menuju transformasi digital. Desa Sumber Ngepoh kini menatap masa depan cerah, di mana UMKM lokal bisa bersaing di pasar digital nasional.

“Dulu jualannya cuma dari tetangga ke tetangga. Sekarang, orang luar kota bisa lihat dan pesan langsung,” ujar salah satu warga dengan senyum bangga.

Dengan pendampingan yang berkelanjutan, digitalisasi UMKM desa bukan hanya mimpi, melainkan jalan menuju kemandirian ekonomi berbasis teknologi.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img