Bank Jakarta Dukung Digitalisasi Pasar Tradisional, 4.000 Lebih Pedagang Siap Go Digital

Tangerang, 24 Juli 2025 – Dalam upaya mempercepat transformasi ekonomi digital, Bank Jakarta menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pelaksanaan Lomba Digitalisasi Pasar 2025. Acara ini secara resmi diluncurkan pada 22 Juli 2025, disertai dengan penandatanganan komitmen bersama antara Bank Jakarta, Perumda Pasar Jaya, dan sejumlah lembaga keuangan lainnya, yang disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Sekretaris Daerah Marullah Mattali.

Program ini digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui kolaborasi strategis bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perumda Pasar Jaya. Tujuan utamanya adalah mempercepat digitalisasi sistem pembayaran di pasar tradisional yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.

Baca juga: Dari Desa ke Dunia Digital, Kisah Sukses UMKM Sumber Ngepoh Tembus Marketplace

Gubernur Pramono Anung menegaskan bahwa program ini memiliki empat target utama: meningkatkan kesejahteraan pedagang, efisiensi transaksi, optimalisasi pajak daerah, dan pemberantasan premanisme pasar. Ia menjelaskan bahwa digitalisasi melalui QRIS dan EDC bukan hanya soal kecepatan transaksi, tetapi juga keamanan dan ketertiban pasar.

“Dengan digitalisasi, uang tunai tak lagi dominan. Maka ruang bagi copet dan pungli bisa ditekan,” kata Pramono.

Sebagai peserta aktif dalam digitalisasi perbankan, Bank Jakarta ditugaskan untuk mendampingi empat pasar, yaitu Pasar Mayestik, Pasar Koja Baru, Pasar Cengkareng, dan Pasar Pondok Bambu, dengan total 4.012 tempat usaha (TU). Bank Jakarta akan dinilai dalam tiga kategori: Literasi Terbaik dan Teraktif, Akses Keuangan Termasif, serta Digitalisasi Keuangan Terbaik.

Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo menyatakan, “Digitalisasi pasar tradisional merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi perkotaan yang inklusif. Kami ingin menciptakan ekosistem transaksi yang efisien, transparan, dan terjangkau.”

Selain aspek teknologi, kebersihan dan pengelolaan limbah juga menjadi indikator penting dalam lomba ini. Hal ini sejalan dengan visi menjadikan pasar tradisional lebih modern, tertib, dan bersih.

Baca juga: Penguatan TKDN Sederhanakan Proses Sertifikasi Produk Lokal

Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa pihaknya telah memulai langkah nyata melalui edukasi pedagang, aktivasi QRIS, pembukaan rekening digital, serta integrasi layanan perbankan dengan aktivitas pasar.

Dengan kolaborasi lintas sektor ini, digitalisasi pasar bukan hanya inovasi, melainkan strategi jangka panjang untuk memperkuat ekonomi rakyat Jakarta.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img